• 5 May 2024

Dampak Pemanasan Global terhadap Perikanan

uploads/news/2021/02/dampak-pemanasan-global-terhadap-84367f9a24a54e3.jpg

Adaptasi perubahan iklim adalah proses membangun strategi antisipasi dampak perubahan iklim. Dengan pola perencanaan tata kelola perikanan yang menerapkan pembangunan berkelanjutan.

JAKARTA - Sahabat Tani mungkin sudah tahu, jika perubahan iklim mengakibatkan terjadinya peningkatan permukaan air laut.

Fenomena ini merupakan akibat dari pemanasan suhu global yang disebabkan emisi gas karbon.

Jika hal ini terus berlanjut, maka ekosistem perikanan akan terancam.

Meskipun begitu, setiap negara akan menerima dampak yang berbeda-beda.

Indonesia termasuk negara yang rentan terhadap perubahan iklim global.

Baca juga: Perlunya Perikanan Berbasis Ilmu Pengetahuan

Nah, Ketua Tim Penasihat Menteri Perikanan dan Kelautan, Prof. Rokhmin Dahuri menyebutkan, ada beberapa alasan Indonesia rentan terhadap perubahan iklim.

Pertama, sebagian besar pulau di Indonesia berukuran kecil.

Sekitar 74% pulaunya berukuran dibawah 10 hektar.

Selain itu daerah pesisir biasanya adalah dataran rendah. Pulau kecil dan pesisir sangat rentan terendam saat terjadi peningkatan air laut. Banyak kota besar di Indonesia juga berada pada wilayah pesisir. Hampir 60 persen populasi penduduk negara ini tinggal di pesisir,” ungkap Prof. Rokhmin belum lama ini dalam keterangannya.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki potensi perikanan terbesar di dunia.

Bahkan, sampai saat ini manfaatnya masih sekitar 20% dari potensi total.

Apa lagi, perikanan menyediakan lapangan kerja yang sangat signifikan.

Setidaknya, ada 16 juta orang yang bekerja di sektor perikanan.

Artinya, seperempat orang Indonesia hidupnya bergantung pada sektor perikanan.

Oleh karena itu penting untuk menjaga laut dan perikanan Indonesia.

Dampak dari pemanasan global harus bisa dicegah dan dikendalikan.

Menurutnya fokus penanganan adalah dengan mengurangi sumber penyebab perubahan iklim dan mengurangi produksi karbon.

Perlu upaya yang serius dalam hal adaptasi perubahan iklim.

Adaptasi perubahan iklim adalah proses membangun strategi antisipasi dampak perubahan iklim. Dengan pola perencanaan tata kelola perikanan yang menerapkan pembangunan berkelanjutan. Misalnya dengan mengubah sumber bahan bakar kapal ikan digantikan oleh energi terbarukan. Selain itu kita perlu membudidayakan alga dan tumbuhan yang bisa menyerap karbon,” tambahnya.

Tak kalah penting yaitu, manajemen ekosistem yang berwawasan blue economy.

Keberlanjutan lingkungan alam dan lingkungan sosial juga harus diperhatikan dengan baik.

Paling penting yaitu melindungi mangrove dan koral serta rehabilitasi karang dan ekosistem laut yang sudah rusak.

Vegetasi mangrove ini menurutnya sangat penting untuk terus keberlanjutan ekosistem pesisir.

Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong sektor perikanan untuk menerapkan praktik-praktik yang ramah lingkungan.

Dalam prosesnya, di industri perikanan tidak boleh ada limbah dan emisi.

Baca juga: Mencegah Kerusakan Ekologi di Indonesia

Karena itu, menurutnya perlu kolaborasi antar pihak untuk membuat daerah percontohan di sektor ini, baik dalam pengelolaan lingkungan pantai ataupun industri perikanan.

Nantinya setiap daerah bisa mengikuti role model ini sebagai acuan pembangunan.

Perubahan iklim adalah hal yang nyata, seperti halnya dampak negatifnya bagi perikanan.

Masalah ini harus dihadapi bersama secara global. Saat masyarakat bisa adaptif, maka sektor perikanan bisa diselamatkan. Masalah ini tentunya harus melibatkan kebijakan negara maupun global. Sehingga setiap pihak harus terus berkolaborasi satu sama lain,” tutupnya.

Related News