Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini memiliki zat pembius yang kerap disalahgunakan.
JAKARTA - Sahabat Tani harus mewaspadai tanaman kecubung.
Pasalnya, meski tanaman kecubung (Datura metel L) memiliki manfaat, namun tanaman ini juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini memiliki zat pembius yang kerap disalahgunakan.
Penyalahgunaan tersebut berasal dari kebiasaan sebuah kelompok di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi para dewa.
Baca juga: Manfaat Membangun Daun Bangun-bangun
Penggunaan kecubung bisa berbahaya dan memiliki efek samping, salah satunya terjadinya keracunan.
Selain itu, menurut ahli tanaman obat dari Taman Sringanis Bogor, Endah Lasmadiwati, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk.
Itu sebabnya, Sahabat Tani harus sangat hati-hati dalam menggunakan tanaman kecubung sebagai obat.
Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung.
Gejala keracunan yang biasanya timbul, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, meliputi, mulut kering; sembelit; sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata.
Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah keracunan tanaman kecubung.
Kecubung sendiri merupakan tanaman yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki hawa sejuk.
Di beberapa daerah, kecubung dikenal dengan sebutan terompet setan, ‘kucubung’ (Sunda) dan ‘kacubung’ (Madura).
Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu, dengan mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan.
Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid.
Oleh sebab itu, penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar.
Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya.
Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji.
Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur.
Minumlah kopi dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.
Meski demikian, tanaman ini juga memiliki beberapa manfaat, seperti:
Obat selesma
Penyakit selesma atau common cold, merupakan salah satu jenis infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua.
Dalam pengobatan masyarakat China, tanaman kecubung digunakan sebagai obat selesma.
Efek pedas, pahit, dan menghangatkan dari tanaman ini dimanfaatkan untuk pengobatan alami flu dan selesma.
Menambah daya tahan seksual
Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak digunakan sebagai obat luar bagi penderita impotensi.
Obat ini dipercaya mampu menambah daya tahan seksual.
Meski demikian, obat alami ini masih sangat jarang digunakan sebagai penambah daya tahan seksual selain di India.
Baca juga: Manfaat Bunga Telang yang Kondang
Mengobati asma
Seorang ahli tanaman obat, dr. Setiawan Dalimartha menjelaskan, zat hipociamin dan skopolamin dalam tanaman kecubung bersifat antikolinergik.
Efek dari zat tersebut dapat membantu meringankan penderita asma.
Selain itu, kandungan alkaloid dalam tanaman ini dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma.
Melihat khasiatnya tersebut, tanaman kecubung kerap digunakan sebagai obat asma tradisional.