Menangani Kemunculan Ular Saat Banjir
Terjadi peningkatan temuan ular saat banjir melanda beberapa hari ini di beberapa kota.
JAKARTA - Saat musim hujan, terlebih saat banjir, berbagai jenis ular akan bermunculan di tengah-tengah pemukiman penduduk.
Akibatnya, kemunculan ular-ular tersebut sering membuat resah masyarakat, bahkan sampai dimatikan.
Dalam keterangannya, Yayasan Sioux Ular Indonesia (Indonesia Snake Rescue) mencatat, dalam laporan yang masuk ke Call Center Indonesia Snake Rescue dan sosial media Ular Indonesia, terjadi peningkatan temuan ular saat banjir melanda beberapa hari ini di beberapa kota.
Baca juga: Ular Kobra Hantui Warga Jakarta
Untuk menangani ular-ular yang muncul tersebut, berikut beberapa spesies ular yang perlu dipahami dan beberapa tips penanganannya:
Ular pipa (Cylindrophis ruffus)
Ular pipa tidak berbisa, tidak berbahaya dan jarang menggigit.
Ular ini memiliki warna hitam belang dengan kepala dan ekor warna merah.
Di bagian bawah tubuh ular ini berwarna hitam putih.
Memiliki ukuran maksimal 50-60 centimeter.
Ular ini sering masuk ke lumpur mencari cacing dan berendam di air makan ikan.
Karena itu, saat banjir ia mudah terbawa arus masuk ke rumah warga.
Ular kadut atau ular buhu (Homalopsis buccata)
Jenis ular air yang satu ini tidak berbisa dan suka makan ikan, jadi disaat banjir ia terbawa dari sungai dan masuk ke rumah penduduk.
Ular ini memiliki ukuran sebesar lengan anak-anak.
Meskipun memiliki yang banyak dan suka menggigit, namun ular kadut tidak berbahaya bagi manusia.
Ular sanca batik (Python reticulatus)
Yayasan Sioux Ular Indonesia mencatat, dari anakan hingga dewasa, ular ini banyak ditangkap warga karena masuk ke rumah rumah.
Ular ini merupakan jenis semi arboreal, jadi ia sering berada di atas pohon dan di atap bangunan.
Biasanya, ia memakan tikus, burung atau unggas lainnya.
Semakin besar ukuran tubuhnya, ia pun juga akan memakan hewan yang makin besar juga.
Ular sendok Jawa (Naja sputatrix)
Sahabat Tani harus mewaspadai ular yang satu ini.
Pasalnya, ia memiliki bisa yang mematikan dan banyak ditemukan berkeliaran di garasi rumah, pekarangan bahkan masuk ke dalam dapur.
Selain memiliki bisa, ia juga mampu menyemburkan bisanya.
Ular kopi (Elaphe flavolineata)
Ular ini memiliki ciri-ciri yang khusus, saat masih kecil ular kopi memiliki warna kuning menyala di punggungnya.
Saat sudah dewasa, warna kuningnya akan menghilang.
Ular kopi sendiri tidak berbisa dan gemar berburu tikus, karena itu ia suka masuk rumah untuk mencari mangsa.
Ular ini juga kerap terbawa air saat banjir yang menggenangi lubang-lubang di pekarangan rumah.
Ular triangle keelback (Xenochrophis trianguligerus)
Ular ini merupakan jenis dari ular air dengan ciri-ciri, terdapat gambar segitiga di sisik sampingnya.
Ia memiliki ukuran maksimal 50-60 centimeter, tidak berbisa, dan suka makan ikan.
Jika ular ini tertangkap, akan mengeluarkan gas berbau tidak sedap.
Ular ini juga kerap terbawa banjir yang masuk ke rumah warga.
Cara penanganan, prosedur penyelamatan, dan relokasi ular
Untuk menangani ular-ular tersebut, berikut beberapa langkah-langkah penangannya:
Gunakanlah alat bantu jika ada ular masuk rumah dan akan diamankan.
Hindari memegang ular dengan tangan
Alat bantu tersebut bisa berupa sapu, pengki, lalu masukkan ke ember atau galon air.
Lalu, kenali jenis ular tersebut.
Langkah selanjutnya, Jika ular tersebut belum tertangkap, Sahabat Tani harus menghubungi tim penanganan ular yang sudah terlatih.
Jika berhasil diamankan sendiri atau bersama warga, pastikan jenis spesiesnya.
Hal ini ni penting sebagai upaya penanganan lebih lanjut sesuai tingkat bahaya ular.
Lalu masukkan ke wadah yang aman dan tidak menyiksa ular.
Sebaiknya menggunakan botol galon air mineral atau botol besar air mineral yang diberi lubang.
Baca juga: Terpana Keindahan Ular Cincin Emas
Jangan gunakan ular untuk dibuat mainan atau dipertontonkan, karena ular tangkapan akan mudah stres dan cepat marah.
Segera panggil tim penyelamat ular atau komunitas reptil terdekat, untuk bantu pelepasan kembali ke habitat yang jauh dari pemukiman warga.
Sedangkan syarat wadah untuk penyimpanan sementara ular hasil tangkapan yaitu: memiliki lubang ventilasi udara; jangan gunakan plastik biasa karena mudah melar dan tidak ada udara; jika dimasukkan ke toples atau galon harus dilubangi untuk sirkulasi udara; jangan dipaparkan ke panas matahari langsung.
Selain itu, jangan didekatkan mata anak anak atau dewasa; karena semburan kobra bisa melalui lubang-lubang kecil; jangan menggunakan kantong beras plastik karena rentan sobek; jika menangkap ular besar (python) mulutnya tidak perlu di lakban, langsung masukkan saja ke kantong atau karung tanpa lakban di mulut.