Anggota DPR Dorong Milenial Bertani
"minat milenial terhadap sektor pertanian memang lebih banyak ke trading atau perdagangan, dan sedikit dari mereka yang melakukan budidaya"
BOGOR - Anggota Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan mendorong minat generasi muda atau milenial yang tertarik menjadi petani. Salah satu dorongan itu melalui kelompok tani dengan menularkan pengetahuan pertanian ke milenial.
Hal itu diungkapkan Budhy usai memberikan materi dalam bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian di balai riung Hotel Salak, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Ridwan Kamil Mencari Petani Millennial
Ia mengatakan, ada dua tujuan diadakannya kegiatan tersebut. Pertama, adalah untuk mengarahkan kelompok tani bisa agar bisa menjalankan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang sudah diterima secara efektif.
Kedua, kegiatan itu diharapkan berkesinambungan tak hanya sampai kepada kelompok tani, tapi agar menumbuhkan hasrat milenial lebih tertarik ke hal pertanian.
Baca Juga: Mkp Ajak Milenial Menjadi Nelayan
"Tujuan kedua agar bisa mengetok-tularkan dari kelompok tani ini, hasrat pertanian kepada masyarakat lainnya terutama milenial sehingga ada regenerasi dari kelompok tani mengarah ke milenial," kata politisi Partai Golkar itu.
Dijelaskan Budhy, saat ini minat milenial terhadap sektor pertanian memang lebih banyak ke trading atau perdagangan, dan sedikit dari mereka yang melakukan budidaya.
Untuk itu, Kementerian Pertanian dalam bimtek ini memberikan juga pengetahuan mengenai budidaya yang berbasis teknologi.
"Dengan adanya sentuhan budidaya berbasis teknologi sehingga bisa menarik minat milenial untuk kemudian terjun juga di budidaya bukan hanya trading saja," harap Budhy.
Ia juga memaparkan, potensi pertanian khususnya di Kota Bogor adalah budidaya berbasis hidroponik sehingga bisa melayani kebutuhan para pelaku seperti rumah makan.
"Sektor komersial dari rumah makan, rumah makan sekarang banyak sekali membutuhkan sayur mayur, produk holtikultura yang berbasis hidroponik," ujarnya.
Baca Juga: Antara Sumpah Pemuda Dan Pertanian
Dirinya mengapresiasi langkah dari Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang menggaungkan konsep pertanian perkotaan atau urban farming dengan memanfaatkan lahan terbatas menjadi produktif di lingkungan masyarakat.
"Tadi saya sudah bicara dengan Pak Wakil Wali Kota Dedie A. Rachim dan kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Anas S. Rasmana, bahwa memang Kota Bogor sudah punya konsep urban farming, yang selain bisa memenuhi kebutuhan lokal, ada aspek komersial dan lebih penting bisa menjaga tingkat inflasi. Jadi, untuk Kota Bogor saja mengembangkan urban farming memiliki nilai strategis," tandasnya.