• 22 November 2024

Merasakan Semangat Industrialisasi Pertanian NTB

uploads/news/2021/03/merasakan-semangat-industrialisasi-pertanian-5047609cba873c7.jpg

Meski di tengah pandemi COVID-19, Alhamdulillah di NTB mampu mempertahankan ketahanan pangan dan juga kedaulatan pangan melalui industri kecil dalam sektor pertanian.”

JAKARTA - Perkembangan program industrialisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama dalam memompa semangat industrialisasi di sektor pertanian, mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi.

"Meski di tengah pandemi COVID-19, Alhamdulillah di NTB mampu mempertahankan ketahanan pangan dan juga kedaulatan pangan melalui industri kecil dalam sektor pertanian," ujar Harvick ketika melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau Science Technology Industri Park (STIP) NTB di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, seperti dilansir ANTARA, Kamis (11/3).

Menurutnya, industri di bidang pertanian bukan hanya meningkatkan ketahanan pangan tetapi mampu mempertahankan kedaulatan pangan

Di komplek STIP tersebut, Harvick meninjau beberapa fasilitas seperti pabrik pakan ternak ayam petelur dengan hasil produksi 5 ton pakan per jam.

Baca juga: Langkah Menuju Swasembada Pangan

Dengan terus dikembangkannya pabrik pakan ternak, ia berharap produktivitas hasil ternak NTB semakin meningkat dengan biaya produksi yang lebih terjangkau.

Selain itu Harvick juga sempat meninjau bengkel permesinan dan menjajal sepeda listrik buatan industri kecil menengah (IKM) NTB.

Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, salah satu ujung tombak mewujudkan program industrialisasi yaitu hadirnya STIP NTB.

Hadirnya STIP tersebut, menurutnya, untuk memacu perekonomian masyarakat NTB di bidang industri agar menjadikan NTB sebagai daerah yang mandiri, baik secara teknologi maupun industri pertaniannya, kemudian industri peternakan, industri pakan ternak, hingga industri bibit unggul yang mandiri.

"Kita memiliki banyak ternak, tapi di saat musim kemarau kita kehilangan pakan. Artinya bahan baku jagung dari kita, sedangkan pakan ternaknya dari luar daerah," terang pria yang akrab disapa Doktor Zul tersebut.

Untuk itu, Zul menegaskan, bahan baku pakan ternak dan bibit-bibit unggul yang melimpah yang dihasilkan oleh pertanian di NTB harus dimanfaatkan dan diolah oleh sumber daya manusia (SDM) NTB sendiri.

Sehingga, akan ada insentif dan penghargaan untuk anak muda NTB yang mengasah potensi di bidang industri.

Baca juga: Mentan Dorong Agrowisata Buah Lokal

"Ini membuktikan, bahwa kami bersungguh-sungguh untuk mewujudkan industrialisasi di NTB. Mungkin tidak ada provinsi lain yang punya keberanian untuk mewujudkan mandiri bibit unggul dan pakan ternak sendiri melalui program industrialisasi yang kita bangun," katanya.

Zul juga mengatakan jika STIP mampu mewujudkan kemandirian itu dengan sukses, maka wadah ini akan direplikasi di setiap kabupaten dan kota se-NTB.

Begitupun kalau taman teknologi ini menarik, lanjutnya, maka akan direplikasi di provinsi lain di Indonesia.

"Sehingga, industrialisasi dari Indonesia bagian Timur bukan hanya mimpi, tapi bisa kita wujudkan," tutupnya.

Related News