Budidaya Gurame Ala Petani Millenial
"sangat menarik jika melihat budidaya ikan gurame sebagai peluang bisnis yang menjanjikan"
Bogor – Siapa yang tidak kenal gurame? Ikan air tawar yang memiliki rasa gurih serta manis ini menjadi hidangan wajib saat acara-acara besar. Olahan ikan gurame adalah salah satu menu kuliner yang digemari banyak orang. Melihat fenomena itu, tentu sangat menarik jika melihat budidaya ikan gurame sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Seperti halnya yang ditekuni oleh Fahrul Rozi, petani gurame yang terletak di Desa Citayam, Tajur Halang, Bogor ini membudidayakan gurame sejak 2014. Berawal dari melihat potensi ikan air tawar di Indonesia yang bagus, Fahrul mulai mengajak teman-temannya untuk ikut terjun ke dunia ikan. Maka dari itu Fahrul memberikan tips secara lengkap bagaimana budidaya gurame agar cepat panen.
Baca Juga: Emas Bernama Ikan Gurame
Pemilihan Induk
“langkah pertama dalam ternak gurame adalah memilih induk yang siap berbuah. Biasanya, induk yang telah siap berbuah adalah ikan gurame yang berumur tiga sampai tujuh tahun,” Ujarnya. Cara membedakan induk betina dan jantan cukup mudah. Secara fisik betina memiliki warna tubuh yang lebih terang dan tidak memiliki tonjolan di dahinya serta tubuhnya lebih Panjang daripada sang jantan. Sementara sang jantan sudah pasti terdapat tonjolan di dahi, warna yang gelap, dan geraka yang lebih lincah. Meskipun begitu, Fahrul mengatakan ada beberapa indukan yang tidak bisa dikategorikan apakah itu betina atau jantan. Fahrul biasa menyebutnya dengan ‘Banci’ dikarena tidak bisa membuahi.
Baca Juga: Ladang emas di Kolam Ikan
Pengecekan Sarang
Sarang ikan gurame ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur ikan gurame. Sarang bisa sahabat tani buat dari pakis, rajutan karung, atau serabut kelapa “Buatlah anyaman tali di ujung kolam, lalu letakkan bahan sarang tersebut di atasnya. Nanti akan memudahkan induk jantan membuat sarangnya sendiri. Siapkan juga rumput kering atau ijuk agar induk betina dapat menutup lubang telur,” Jelas fahrul. Biasanya Fahrul panen telur gurame hanya pada saat orang-orang memesan saja.
Baca Juga: Asyiknya Budidaya Ikan Nila Hitam
Perawatan Telur
“Nah Langkah selanjutnya setelah dilakukan pemijahan adalah melakukan penanganan dan penetasan telur gurame. Nah, untuk mengetahui pemijahan yang dilakukan berhasil atau tidak dapat dilihat dengan mengamati permukaan air kolam. Umumnya, proses pemijahan akan berlangsung selama tiga hari. Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu induk betina tergantung dengan jenisnya, biasanya sekitar 3000-5000 telur,” Ujar Bapak Anak satu itu. Meski begitu, keberhasilan pemijahan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi perairan, suhu kolam pemijahan hingga kualitas pakan yang diberikan. Menurut Fahrul, untuk membandingkan telur yang gagal dan berhasil bisa dilihat dari warna telurnya. Jika warnanya putih pucat, sudah dipastikan telur tersebut mati. Pengangkatan sarang juga harus dilakukan dengan hati-hati. Caranya adalah dengan memegang sisi luar bagian bawah sarangnya. Cara pengangkatan sarang ini sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan menetasnya telur. Oleh sebab itulah perlu sangat diperhatikan dan hati-hati dalam mengangkat sarang. Disarankan untuk mengangkat sarang menggunakan wadah, seperti baskom atau ember yang diisi dengan air.
Baca Juga: Menguntungkannya Bisnis Bibit Ikan Mas
Pembibitan dan pendederan
Salah satu cara budidaya ikan gurame agar cepat besar adalah melakukan pendederan atau pembenihan yang baik. Untuk pembenihan, siapkanlah bak khusus. Ukuran bak tersebut bisa kamu sesuaikan untuk kebutuhan. Sebagai contoh, jika memiliki 2.000 benih ikan, sahabat tani perlu bak berukuran 2,5 meter x 4,5 meter. Pembenihan biasa dilakukan selama 14 hari. “Setelah kolam siap, benih dapat ditebar, kalau saya sih biasanya sore hari untuk mencegah stress. Sebelum ditebar, benih diadaptasikan terlebih dulu dengan air kolam. Caranya, dengan mengapungkan wadah berisi benih ikan di permukaan air kolam sehingga terjadi penyesuaian suhu. Setelah itu, buka wadah agar benih keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam kolam. Langkah terakhir, tinggal kasih makan ikan menggunakan pelet dan daun sente, jangan kasih daun yang sudah tua karena bisa menyebabkan dia sakit.” Tutup Fahrul