Rahasia Penjualan Sapi Laris Manis!
Jakarta – Sahabat tani pasti sudah tahu, Bisnis ternak sapi sangat menguntungkan. Dengan omzet yang bisa mencapai miliaran. Membuat para pelaku bisnis ternak sapi semakin banyak.
Tetapi sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui cara penjualan sapi yang banyak dicari pembeli.
Abdul Latif, sang pemilik peternakan, Kandang Sapi Betawi Muda di Jalan Palem 2, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Baca Juga: Sukses Ternak Kambing Kuncinya Ketekunan
Ia mengaku kecintaanya terhadap binatang membuat Latif membuka usaha ternak sapi sekaligus investasi.
Awalnya ia berdua dengan kakaknya membuka usaha ternak sapi di pinggir jalan.
“Awal mulanya, dulu saya usaha ini berdua kakak saya. Dulu kakak saya pedagang kurban di pinggir jalan. Bukanya setiap lebaran Idul Adha. Ide ini kecetus sekitar empat tahun lalu, pengen punya usaha bersama kakak saya untuk pengembangan investasi,” ujar Latif saat ditemui Jagadtani.id belum lama ini.
Baca Juga: Beternak Sapi Perah Bagi Pemula
Setelah berjalannya waktu, Latif dan kakanya saat ini telah memiliki kandang pribadi untuk peternakan sapinya.
Maka dari itu, Latif memberikan tips kepada sahabat tani ataupun pelaku bisnis peternakan. Bagaimana teknik penjualan sapi agar laris manis walaupun tidak sedang menjelang Idul Adha.
“Pertama-tama dulu kita juga, hampir semua pembeli itu membanding-bandingkan harga. Tetapi kita layani saja dengan baik. Yang membedakan disini, temen-temen pembeli karena sudah tau tempatnya. Bisa kapanpun datang dari jauh-jauh hari. Jadi ketika sebelum Idul Adha, Sapi sudah mulai penggemukan. Ketika pembeli datang sudah bulat-bulat semua sapinya. Nah itu yang menjadi keunggulan kita, pembeli bisa booking dari jauh-jauh hari,” tambahnya.
Baca Juga: Mengenali Penyakit Sapi Perah
Ia menjelaskan kuncinya adalah pelayanan yang baik. Bagaimana merawat sapi dan juga kandang nya agar selalu bersih.
“Pengalaman kita waktu itu penanganan pembeli. Dulu bingung, kira-kira sapi seperti ini kita jual berapa. Lambat laun itu akhirnya kita lebih paham. Sapi bobot seperti ini kita jual berapa. Itu berproses berdasarkan pengalaman. Dari pengalaman itu kita bisa sharing terhadap pembeli, bertukar pendapat, kepuasaan pelanggan itu yang menjadi utama,” tambahnya.
Sapi yang di jualnya juga bervariatif mulai dari Rp.16.000.000 Semua tergantung dari kualitas dan bobot sapinya.
Baca Juga: Mengetahui Usia Sapi Pejantan Terbaik
Ia mengaku omzet yang didapat dari penjualan sapi selama Idul Adha sekitar tiga miliar rupiah.
“Pembeli dengan sendiri nya sekarang sudah lumayan banyak. Tanpa kita promosi dateng dengan sendirinya. Karena kita ga buka di pinggir jalan, tidak buka di lapak-lapak. Kita hanya di kandang saja jualannya. Alhamdulillah pembeli datang dengan sendirinya. Kalau untuk pembeli yang baru itu pasti akan membanding-bandingkan harga satu tempat dengan tempat yang lainnya. Nah itulah, pinter-pinternya kita untuk menjual marketing nya itu disitu,” tutupnya.