Kolaborasi Kementan BNI Bangun Smartfarming
"Sinergi ini adalah bentuk nyata merealisasikan arahan dan visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian berbasis teknologi"
Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi kepada semua pihak yang menunjukkan kepedulian dan perhatian yang tinggi kepada para petani dan upaya yang dilakukan dalam rangka regenerasi petani.
Hal itu disampaikan Mentan SYL saat menghadiri Program Milenial Smartfarming kerjasama PT BNI dengan Kementerian Pertanian, di Desa Narawita Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Petani Food Estate Mulai Panen
"Siapa lagi yang akan membantu negara ini kalau bukan kita-kita semua. Saat ini yang penting dan mendesak adalah kebersamaan," kata Mentan.
Menurutnya, momen hari ini merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah, BUMN, swasta dalam membangun ekosistem smartfarming.
"Sinergi ini adalah bentuk nyata merealisasikan arahan dan visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian berbasis teknologi," Tambahnya.
Selain menghadiri penandatanganan kerja sama, Mentan SYL, bersama Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Barat, Beni Ahmad Bachtiar, Komandan Korem (Danrem) 062/Tarumanagara, Muchidin, Direktur Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto, melakukan panen jagung pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi bersama petani milenial.
Baca Juga: DPR Minta Anggaran Kementan Ditambah
Direktur Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa membangun pertanian membutuhkan effort yang luar biasa. Menurutnya, program intensifikasi dan ekstenfikasi perlu didukung dengan pola pembangunan yang sesuai dengan era sekarang, yaitu smartfarming.
"Disruption bukan hanya di teknologi tapi juga pada cara-cara lama. Cara lama mengelola pertanian mungkin bisa dikembangkan dengan smartfarming ini. Membaca cuaca, kapan pemupukan, bisa dideteksi dengan teknologi," ujarnya.
Baca Juga: Kabar Baik Dari Food Estate
Sementara itu, Andi perwakilan petani milenial penerima KUR yang menggunakan aplikasi agree dan alat sensor ritx mengatakan bahwa ia sangat terbantu sebagai petani jagung.
"Aplikasi ini mempermudah memantau lahan dimana dan kapanpun. Mulai dari kondisi lahan. Alat sensor dapat mengendalaikan lahan jagung mulai penyiapan lahan pemupukan dan lain sebagainya yang sudah diinstall di hand phone," ujarnya.
Jawa Barat menurut Mentan SYL adalah tanah yang subur dan indah.
Baca Juga: Langkah Kementan Tingkatkan Produksi Kedelai
"Kurang apa lagi Allah berikan kepada Jawa Barat. Karena itu, petani-petani kita yang ada di Cicalengka ini harus mengoptimalkan pemberian ini. Milenial harus diturunkan. Sekarang, cari uang di desa. Karena disana ada pertanian, sumber kehidupan," pungkasnya.