• 24 November 2024

Balada Budidaya Timun Suri

uploads/news/2019/11/balada-budidaya-timun-suri-484967252443b93.jpg

BOGOR - Saat bulan Ramadan, timun suri menjadi buah yang paling banyak diburu oleh masyarakat. Tekstur dagingnya yang lembut dan manis sangat cocok untuk dijadikan takjil saat berbuka puasa. Selain rasanya yang enak, buah yang mirip dengan papaya ini juga memiliki manfaat lain, yaitu untuk mencegah penyakit maag.

Namun, untuk budidaya timun suri bukan hanya dilakukan pada saat momen Ramadan saja. Darwis Ramadan, petani timun suri di Dusun Cogreg, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengaku walau tidak selaris pada saat Ramadan, namun ia tetap memilih untuk menanam timun suri di ladangnya. Menurutnya, pada saat Ramadan, timun suri miliknya bisa dikirim hingga ke luar kota.

Darwis mengaku jika saat hari biasa maupun saat Ramadan, ia menjual timun suri dengan harga Rp4.500 per buahnya. Namun, bertani di saat bukan momen Ramadhan bukan perkara mudah, di hari biasa bisa ia mengaku buahnya sepi peminat, tapi berbeda dengan saat Ramadan. Biasanya Darwis menanam dalam waktu tiga bulan sebelum memasuki bulan Ramadan.

“Bertani timun suri bukan pada saat bulan Ramadan memang sangat sulit pendapatannya, tetapi jika dijalankan terus menerus pasti ada saja pelanggan yang datang untuk membeli timun suri,” katanya saat ditemui JagadTani di ladangnya, Selasa (5/11).

“Pada saat bulan Ramadan, timun suri saya bisa laku hingga tiga ton yang dikirim hingga ke berbagai kota besar, seperti Jakarta, Depok, dan Bandung. Pendapatan yang bisa dihasilkan pada bulan ramadan dalam sehari bisa hingga Rp7.500.000,” tambahnya.

 Meski begitu, Darwis mengaku jika ia memiliki kendala tersendiri dalam budidaya timun suri, terlebih buah tersebut sangat dipengaruhi oleh cuaca. "Karena kalau hujan kurang diminati,buahnya rasanya beda, kurang enak," tutupnya.

Related News