Jika kita membicarakan mengenai cara melestarikan tanaman hias asli Indonesia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
JAKARTA - Jika kita berbicara mengenai keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, maka ada banyak sekali ratusan bahkan ribuan jenis flora dan fauna yang Indonesia miliki.
Setiap daerah, bahkan memiliki flora dan fauna khas yang membedakan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Bahkan Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas di dunia.
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis, baik itu mamalia, reptil, burung, amfibi, primata, ikan dan tanaman.
Baca juga: Jalan Panjang Herlina Mengkultur Tanaman
Indonesia juga memiliki keanekaragaman tanaman yang sangat tinggi, baik untuk ekosistem rawa, hutan basah dataran rendah, padang rumput savana, ekosistem pegunungan dan berbagai ekosistem lainnya.
Tak sedikit juga jenis tanaman hias asli hutan Indonesia.
Beberapa juga dikategorikan sebagai tanaman yang langka.
Disebut langka karena biasanya jumlah tanamannya yang terbatas ditambah lagi tempat tumbuh tanamannya yang hanya bisa bertahan pada satu daerah saja.
Namun sayangnya, kurangnya perhatian kita terhadap keberadaan tanaman hias asli Indonesia, ditambah terbatasnya informasi ilmiah mengenai beragam populasi dan biologinya, menyebabkan tanaman hias yang langka di Indonesia jadi terancam.
Belum lagi, banyak oknum yang memanfaatkan perburuan ilegal sebagai koleksi pribadi dan penggarapan lahan berlebihan, membuat beberapa jenis tanaman hias langka semakin tersingkirkan.
Dengan semakin bertambahnya populasi manusia, maka semakin tinggi kebutuhan dan ruang yang digunakan.
Hutan yang seharusnya menjadi rumah bagi tumbuhan dan hewan, pada akhirnya dialihkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Jika kita membicarakan mengenai cara melestarikan tanaman hias asli Indonesia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Cara ini bertujuan untuk menyelamatkan dan menjaga keberlangsungan dari tumbuhan tersebut.
Salah satu caranya yaitu memperbanyak tanaman.
Metode memperbanyak tanaman yang tepat yaitu dengan menggunakan kultur jaringan.
Kultur jaringan sendiri merupakan suatu metode yang menggunakan salah satu bagian dari tanaman untuk menghasilkan individu baru lainnya.
Cara ini sangat biasa digunakan untuk memperbanyak tanaman.
Hal ini yang dilakukan oleh Ir. Deborah Herlina, salah satu ahli kultur jaringan dan Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Kementerian Pertanian (Kementan).
Sejak masa mudanya, ia memang sudah terbiasa merawat tanaman-tanaman hias.
Perempuan yang mengambil jurusan fisiologi saat memasuki bangku kuliah ini, akhirnya memutuskan untuk menggeluti bidang kultur jaringan tanaman hias.
Hingga sekarang ini, ia mengaku mulai memperbanyak tanaman hias asli hutan Indonesia.
“Tanaman asli hutan Indonesia semua ini langka. Jarang sekali ditemukan, makanya mau saya kultur. Sayang kalau tidak di budidayakan, nanti bisa hilang keanekaragamannya,” kata Herlina saat ditemui oleh tim Jagadtani.id di kebunnya yang berlokasi di Komplek IPB 2, Jalan Titan Blok S Nomor 5, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lama ini.
Perempuan yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Hortikultura Indonesia ini menjelaskan, ada beragam jenis tanaman hias hutan Indonesia yang akan dikultur dengan bentuk daunnya yang khas masing-masing.
“Ada labisia, alokasia, amydrium, anadendrum, anggrek daun juga, banyak di sini. Hanya yang paling banyak jenis labisia, tapi labisia-nya beragam. Hampir kebanyakan tanaman langka ini aku beli dan nantinya akan aku kultur untuk memperbanyak jenisnya biar tidak punah,” ujar Herlina.
Baca juga: Kultur Philodendron Angela Terbanyak Se-Indonesia
Tanaman langka tersebut diperoleh dengan membeli tentunya dengan harga yang tak murah, beberapa ada juga yang merupakan tanaman titipan dari kerabat untuk di kultur.
“Kebanyakan saya beli, karena sayang juga kalau tidak dibudidayakan karena langka juga,” ungkap Herlina.
Dengan metode memperbanyak tanaman ini, ia pun berharap bisa ikut melestarikan tanaman hias asli hutan Indonesia.
“Indonesia kan memiliki banyak tanaman hias langka, sebaiknya kita budidayakan agar keberagaman tetap ada, tidak hilang begitu saja,” tutupnya.