• 29 April 2024

Berkilaunya Biji Mutiara Laut Indonesia

uploads/news/2021/03/berkilaunya-biji-mutiara-laut-2883111677b2586.jpg

Karena untuk budidaya mutiara air laut, China, Hong Kong, India, belum bisa. Hanya Indonesia dan Australia.

JAKARTA - Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas biji mutiara air laut hasil budidaya sebanyak 7 kilogram atau sekitar 6.304 butir dengan tujuan China

Selain itu, BKIPM juga mengekspor produk perikanan lainnya Malaysia dan Vietnam.

Produk yang diekspor tersebut berupa lobster, ikan kerapu, kakap, serta indukan vaname.

Baca juga: Patin Banyuasin Siap Diekspor

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono pun mendorong pembudidaya dan pelaku usaha perikanan untuk menjaga kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pasar dunia.

Pihaknya, lanjutnya, sebagai regulator di bidang kelautan dan perikanan mendukung penuh stakeholder dalam menjalankan usahanya.

"Ini bagus sekali, sudah bisa masuk pasar ekspor. Kita harus tingkatkan," ujar Trenggono dalam keterangannya.

Selain mengekspor mutiara, produk-produk kelautan dan perikanan juga ditujukan ke Malaysia, masing-masing Lobster Origin Paradise sebanyak 120 ekor, serta kakap dan kerapu seberat 240 kilogram.

Lalu, Indonesia juga mengekspor sebanyak 440 ekor indukan vaname ke Vietnam.

Pengiriman produk perikanan senilai lebih dari Rp 200.000.000 tersebut dikirim ke negara tujuan menggunakan pesawat udara pada Kamis (25/3) lalu.

Lisa, salah satu pembudidaya tiram mutiara di Lombok menyebut permintaan mutiara air laut di pasar ekspor cukup tinggi.

Bahkan menurutnya, Indonesia termasuk negara yang menguasai pasar untuk komoditas tersebut.

"Alhamdulillah, hasilnya menjanjikan. Karena untuk budidaya mutiara air laut, China, Hong Kong, India, belum bisa. Hanya Indonesia dan Australia. Kita kuasai pasar," aku Lisa.

Lebih dari 10 tahun ke belakang Lisa dan keluarganya menekuni budidaya tiram mutiara di Lombok.

Saat ini, ada 10.000 tiram yang dibudidayakan dengan metode ‘long line’.

Mutiara yang dihasilkan Lisa dan keluarga biasanya untuk perhiasan dan juga bahan baku kosmetik.

Baca juga: Geliat Udang Vaname

Menurutnya, budidaya tiram mutiara merupakan investasi jangka panjang, sebab baru bisa dipanen 2 tahun kemudian.

Aktivitas budidaya ini, lanjutnya, mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Setidaknya saat ini ada sekitar 50 pekerja yang terlibat didalamnya.

"Meski prosesnya lama, tapi hasilnya lumayan, bisa meningkatkan ekonomi keluarga," pungkasnya.

Related News