• 19 April 2024

Banyuwangi, Penyangga Cabai Rawit Nasional

uploads/news/2021/03/banyuwangi-penyangga-cabai-rawit-76500883c0b0a4e.jpg

Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan lahan sekitar 40 hektare untuk program penanaman cabai tersebut.”

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menunjuk Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur sebagai penyangga cabai rawit secara nasional untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditas tersebut di masa mendatang.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda mengungkapkan, daerahnya merupakan salah satu diantara tiga daerah yang ditunjuk sebagai penyangga komoditas cabai secara nasional.

Selain itu, ada juga Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

"Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan lahan sekitar 40 hektare untuk program penanaman cabai tersebut," katanya seperti dilansir ANTARA, Jumat (26/3).

Baca juga: Penyebab Melonjaknya Harga Cabai

Ilham juga menjelaskan, rencananya penanaman cabai untuk menyangga kebutuhan nasional dimulai pada Agustus dan September 2021.

Selain itu, tujuan dipilihnya Banyuwangi sebagai penyangga cabai rawit nasional, agar saat terjadi lonjakan harga di masa mendatang, pemerintah sudah memiliki stok cabai rawit untuk kegiatan operasi pasar murah.

"Untuk program penyangga ini, disiapkan sekitar 40 hektar. Ini untuk persiapan tanam Bulan Agustus dan September. Jadi, bisa untuk musim panen Desember dan Januari. Nantinya seluruh pembiayaan, mulai dari bibit, perawatan dan sarana prasarana lainnya akan dibantu oleh Kementerian Pertanian," kata Ilham.

Dirinya mengakui, Banyuwangi selama ini memang dikenal sebagai penyuplai kebutuhan cabai rawit untuk sejumlah daerah, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Hanya saja, pada awal 2021 produksi cabai rawit mengalami penurunan signifikan karena intensitas hujan tinggi sejak akhir 2020.

Hal ini, menurutnya dikarenakan tanaman cabai rawit banyak yang rusak lantaran terserang penyakit yang biasa datang saat musim hujan.

Akibatnya, harganya meroket tinggi hingga di atas angka Rp 100.000 per kilogram.

Baca juga: Awal Tahun Harga Cabai Meningkat

"Rata-rata tanaman pada Agustus dan September 2020. Tanaman cabai mulai belajar berbuah usia tiga sampai empat bulan. Kalau kondisi normal bisa 20 kali petik. Bisa bertahan delapan sampai 10 bulan. Namun karena intensitas hujan tinggi, risiko serangan hama penyakit juga semakin tinggi, seperti penyakit cacar dan sebagainya," ujarnya.

Ia menyebut, keputusan pemerintah pusat yang memilih Banyuwangi sebagai penyangga cabai rawit nasional dinilai sangat tepat.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, menyambut baik program dari Kementan ini, karena daerahnya memang dikenal sebagai sentra penghasil cabai.

"Tentu kami sangat mengapresiasi. Banyak lahan kami yang bisa ditanam cabai, seperti Wongsorejo dan beberapa lokasi lainnya. Tentu nanti akan kami sebar di beberapa lokasi," katanya.

Related News