• 24 November 2024

Pentingnya Peran Air bagi Kehidupan

uploads/news/2021/03/pentingnya-peran-air-bagi-1421782346e475e.jpg

Air bernilai untuk tanaman, untuk suplai minuman bagi manusia, kebutuhan industri.

JAKARTA - Sabtu (27/3) kemarin, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, bersama dengan masyarakat dan komunitas Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), memperingati Hari Air Sedunia 2021.

Gerakan tersebut dilaksanakan di dekat badan Sungai Ciliwung, tempat komunitas GCB bekerja, dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Dalam memperingati Hari Air Dunia, Siti mengajak semua pihak untuk melihat peran air dalam dimensi yang luas.

Menurutnya, nilai air sangat penting terhadap lingkungan dan kehidupan makhluk hidup.

Baca juga: Ketika Pohon Lenyap dari Bumi

"Air bernilai untuk tanaman, untuk suplai minuman bagi manusia, kebutuhan industri. Air juga bernilai untuk energi, seperti listrik, kemudian untuk rekreasi, dan air berperan untuk politik batas wilayah bukan hanya negara tetapi juga kecamatan. Hingga akhirnya air juga sangat penting untuk mitigasi iklim," ujar Siti dalam keterangan resminya.

Siti pun berterima kasih kepada para komunitas pelestari lingkungan, seperti GCB di Sungai Ciliwung yang telah melestarikan sumber air. 

Siti juga menerangkan, pada 2019, sungai dengan status kelas 2 di Indonesia berdasarkan PP 82/2001, sebanyak 5,11%, kemudian pada 2020 naik menjadi 9,36%.

Selain itu, pencemaran berat di sungai juga berhasil ditekan hingga turun dari 53,28% pada 2019, menjadi 42,59% di 2020.

Hal tersebut, menurutnya dapat tercapai dikarenakan kerja keras semua pemangku kepentingan, bersama masyarakat, komunitas peduli sungai, termasuk pelaku usaha yang mendukung kegiatan.

Meskipun pencemaran di sungai telah berhasil ditekan, Siti pun mengingatkan untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitar sungai.

"Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar melakukan pemulihan lingkungan secara besar-besaran dan terstruktur. Tidak hanya menanam pohon, tapi juga menangani badan-badan sungai," ungkap Menteri Siti.

Siti lantas meminta kepada semua pihak, agar peringatan Hari Air Sedunia dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan eksplorasi ide dan kegiatan, serta meningkatkan kerja sama antar pemangku kepentingan.

Karena menurutnya, masih terdapat banyak hal yang harus dipahami untuk membuat kebijakan, berdasarkan kondisi-kondisi yang terjadi di lapangan.

Baca juga: Lakukan Penghijauan untuk Mencegah Banjir!

Sementara itu, Ketua GCB, Peni Susanti menyatakan, peringatan Hari Air Sedunia merupakan bentuk kepedulian terhadap air bersih.

Peni juga mengatakan, saat ini GCB telah memiliki program bernama “Ciliwung Center” sebagai pusat informasi Sungai Ciliwung, tempat olah sampah sungai (TOSS) GCB, hidroponik vertikultur, serta ekowisata Sungai Ciliwung. 

Dalam kegiatan tersebut Siti juga didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, M.R. Karliansyah; Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Helmi Basalamah.

Turut hadir juga Kepala Dinas LHK Provinsi DKI Jakarta, ketua-ketua komunitas peduli sungai, serta beberapa pimpinan dunia usaha.

Related News