• 22 November 2024

Pembaharuan Hutan Untuk Kesejahteraan Manusia

uploads/news/2021/04/pembaruan-hutan-untuk-kesejahteraan-16674258d351d9f.jpg

Dengan melakukan pembaruan hutan atau restorasi, akan membantu memulihkan kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan manusia.

JAKARTA – Apakah Sahabat Tani tahu?

Di Indonesia penggundulan hutan atau Sahabat Tani bisa menyebutnya deforestasi, tercatat mulai mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir ini. Padahal sejak dulu, deforestasi di Indonesia dianggap menjadi salah satu penyebab utama terjadinya berbagai masalah yang ada di Indonesia seperti banjir dan tanah longsor.

Di negara maju, hampir sebanyak 25 persen dari semua obat-obatan yang di produksi menggunakan bahan dasar nabati yang bersumber dari hutan. Bahkan, di negara berkembang jauh lebih banyak menggunakan bahan dasar tersebut hingga mencapai 80 persen untuk pembuatan obat-obatan.

Baca JugaSemakin Mengecilnya Hutan Pulau Jawa

Penurunan ini membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2019 telah merehabilitasi sekitar 400 ribu hektare hutan di saat mulai terjadinya pandemi COVID-19. Kemudian, dengan berjalannya program pembaharuan hutan yang mampu membuat angka deforestasi menurun, KLHK berencana menambah jumlah bibit yang akan ditanam kembali pada 2021.

"Kerusakan hutan merusak kesehatan lingkungan dan manusia serta meningkatkan emisi karbon dan mengurangi keanekaragaman hayati. Kita harus ingat bahwa hampir sepertiga dari penyakit menular baru terkait dengan perubahan penggunaan lahan seperti penggundulan hutan," kata Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia, ad interim Richard Trenchard, dikutip dari Antara belum lama ini.

Baca JugaKetika Pohon Lenyap dari Bumi

Hutan juga menyediakan makanan-makanan sehat yang sering dikonsumsi oleh Masyarakat Adat. Mereka mengandalkan isi hutan sebagai penunjang keberlangsungan hidup mereka dengan menghasilkan hasil panen yang cukup besar.

Jangankan masyarakat Adat, di Indonesia, banyak sekali yang gemar mengonsumsi makanan-makanan yang bersumber dari hutan. Misalnya buah-buahan.

Jika sampai terjadinya kerusakan hutan, maka banyak sekali makhluk bumi yang akan menjadi korban. Contohnya seperti kerusakan hutan menyebabkan tingginya gas rumah kaca dan membuat lebih dari delapan persen tumbuhan hutan dan lima persen hewan hutan berada diambang kematian. Antara hidup dengan kepunahan.

Baca JugaKultur Jaringan, Metode Melipatgandakan Tanaman

Dengan melakukan pembaruan hutan atau restorasi, akan membantu memulihkan kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan manusia. Tak hanya berdampak baik bagi manusia, namun juga bagi seluruh makhluk yang ada di bumi.

Tak hanya itu, restorasi dan pengelolaan hutan yang lestari juga akan membantu mengatasi perubahan iklim dan krisis keanekaragaman hayati secara bersamaan serta menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk pembangunan berkelanjutan

Richard juga menjelaskan dengan adanya pembaruan hutan, akan meningkatkan ketahanan ekologi dan produktivitas yang ada didalam maupun diluar hutan itu sendiri.

Baca JugaLuhut Panen Perdana Food Estate

"Kita dapat pulih dari krisis kesehatan, lingkungan, dan ekonomi planet kita. Hutan dapat membantu kita mengatasi kemiskinan dan kelaparan serta mengurangi ketimpangan. Mari pulihkan hutan!," tutupnya.

Related News