Rahasia Murai Cepat Gacor
"Menurutnya, merawat burung murai bukan perkara sulit atau mudah. Tetapi tentang konsistensi dalam merawatya"
Tangerang - Kucica Hutan (Copsychus malabaricus) juga dikenal sebagai Murai Batu termasuk ke dalam famili Muscicapidae.
Secara umum murai batu yang banyak dipelihara berasal dari Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Murai batu dikenal sebagai burung yang sangat teritorial dan kuat dalam mempertahankan wilayahnya. Habibat asli burung ini cenderung berada di hutan yang rapat atau sekunder.
Baca Juga: Bisnis Burung Murai Sambil Kuliah
Burung murai batu masih menjadi primadona dalam dunia burung kicau.
Keunikan burung murai batu salah satunya memiliki suara yang indah, burung petarung, memiliki ekor panjang, dan nilai jual nya yang relatif tinggi.
Kendati demikian, burung murai masih menjadi incaran para penghobi burung. Memiliki burung kicau yang gacor menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi para penghobi burung.
Baca Juga: Bercengkrama dengan Murai Batu Medan
Perawatan yang teratur menjadi kunci keberhasilan menjadikan burung kicau gacor. Hafiz Lukman salah satu peternak murai di Pondok Serut, Pondok kacang barat, Tangerang Selatan, Banten.
Ia menggeluti dunia burung kicau sejak 2012 pada saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Berbagai prestasi di ajang perlombaan burung kicau telah ia raih.
Menurutnya, merawat burung murai bukan perkara sulit atau mudah. Tetapi tentang konsistensi dalam merawatya.
“Sebenernya merawat burung murai bukan soal sulit atau mudah, tetapi konsistensinya. Karena burung ini sama saja seperti manusia, dia butuh makan setiap hari. Jadi sehari ditinggal itu tidak bisa. Kalau pun ditinggal, harus ada yang jaga setidaknya satu orang buat kasih makan pagi dan sore. Kalau tidak, Ya resikonya burung bisa mati,” ujar Hafiz saat di wawancarai Jagadtani.id.
Masih banyak yang belum mengetahui cara merawat burung murai agar cepat gacor dan memiliki performa yang bagus.
Sahabat tani tak perlu khawatir, kali ini Hafiz akan membagikan Tipsnya.
Pakan Hidup
Perawatan murai yang bagus harus diimbangi dengan Ekstra Fooding (EF) yang berkualitas. Pakan seperti jangkrik, ulat, dan kroto menjadi pakan utama dalam murai karena memiliki nutrisi dan gizi yang baik.
“Kasih jangkrik, ulat, dan kroto diperbanyak ketimbang pur. Pur tetap di kasih tetapi lebih banyak ke jangkrik, ulat, dan kroto udah pasti gacor burung murai. Dikasih makan setiap pagi dan sore. Khusus untuk jangkrik wajib setiap hari, tapi kalau untuk ulat dan kroto boleh satu minggu bisa dua sampai tiga kali saja,” kata Hafiz.
Baca Juga: Merdunya Kicauan Burung Kenari
Perawatan Mandi
Burung Murai Batu sejatinya tidak perlu mandi setiap hari. Cukup dua atau tiga kali dalam seminggu burung murai dimandikan.
“Idealnya burung murai mandi dua atau tiga kali dalam seminggu. Kalo setiap hari mandi juga bisa mengurangi kualitas burung murai. Dan yang bagusnya lagi, murai dimandikan di dalam keramba. Keramba itu tempat pemandian murai, nanti dikasih bak. Dia nanti mandi sendiri. Lebih bagus dia mandi sendiri ketimbang kita semprot,” ungkapnya.
Baca Juga: Murai Batu si Burung Petarung
Pengembunan
Embun di pagi hari bagus untuk perawatan burung murai batu. Sebab, embun pagi sama dengan mandi burung. “Setiap subuh murai dikeluarkan, ditaruh di depan rumah. Kalo pagi kan udaranya masih segar. Itu juga berpengaruh buat burung jadi gacor,” tambahnya.
Kebersihan Kandang
Kebersihan kandang juga menjadi perhatian penting bagi para penghobi burung. Pasalnya, kandang bersih juga mempengaruhi kualitas burung murai batu. “Pembersihan kandang sama seperti mandi burung juga. Cukup dua atau tiga kali dalam seminggu. Karena pembersihan kandang juga berpengaruh. Jangan sampai kotorannya numpuk, itu kan bisa menghasilkan bakteri yang ada di kandang. Ya hasilnya juga berpengaruh terhadap kesehatan burung murai,” tutupnya.
Baca Juga: Mengintip Usaha Peternakan Murai Batu