Ayo Bertani di Pekarangan Rumah!
Bahkan, kebutuhan sayuran untuk memasak tak lagi beli ke pasar, mereka memasak sayuran hasil dari penanaman di pekarangan rumahnya.”
BOGOR - Untuk menunjang kebutuhan pangan keluarga, warga Cempaka RT 01 RW 07 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis sayuran hortikultura.
Hampir semua warga memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk bertanam berbagai jenis tanaman mulai tanaman sayuran hingga tanaman obat keluarga (toga). Mereka rata-rata menaman berbagai jenis sayuran seperti kangkung, tomat, terong, secim, bayam, cabai, pakcoy, jagung, talas, kacang panjang, buncis dan sebagainya.
Sebagian dari mereka juga menanam berbagai jenis tanaman toga seperti teleng, binahong, jahe merah, kumis kucing, sedap malam, tapak dara dan jenis lainnya. Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka, Juju Juhanan mengatakan, hal itu terwujud berkat sosialisasi yang terus dilakukan untuk membangkitkan gairah masyarakat untuk bertani.
"Ya, keinginan untuk bertani sudah mulai terbangun, banyak warga yang sudah menanam. Bahkan, kebutuhan sayuran untuk memasak tak lagi beli ke pasar, mereka memasak sayuran hasil dari penanaman di pekarangan rumahnya," kata Juju, Rabu (6/11) lalu.
Untuk mensosialisasikan program bertani di pekarangan, tidak hanya dilakukan di dalam pertemuan KWT tetapi juga disosialisasikan diberbagai kegiatan. Mulai kegiatan pengajian hingga ke sekolahan TK, supaya anak-anak mengenal pengetahuan dasar menanam atau bertani. Menurut Juju, seiring perkembangan zaman yang makin modern, untuk bertani tak melulu harus memerlukan lahan yang luas dan bermodal besar, tetapi cukup memiliki kemauan untuk bertani.
"Masyarakat cukup punya kemauan saja, karena untuk ilmunya dibimbing oleh Penyuluh dari Dinas dan bibit juga kami kasih. Minimal mereka tak usah lagi belanja sayuran untuk masak," jelasnya.
Perempuan berhijab itu menjelaskan bahwa keinginan warga untuk maju mendapat dukungan penuh dari dinas, bahkan untuk para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) saja, di berikan pelatihan mulai cara membuat produk, mengemas hingga memasarkan produknya.
"Iya, ada juga pelatihan bagi para pelaku UKM, bahkan diajarkan hingga cara menjangkau pasarnya," ujarnya lagi.
Menurut dia, saat ini anggota KWT ada 30 orang dengan tiga sub KWT. Namun seiring makin tingginya minat ibu-ibu untuk menanam, ke depannya akan dibuat lagi sub KWT di semua RT untuk mempermudah sosialisasi dan semua bisa bertani.
Di kebun KWT yang memanfaatkan lahan milik swasta seluas 700 meter, dirinya juga melakukan penyemaian berbagai jenis bibit sayuran, untuk dibagikan ke masyarakat. "Ya, warga yang ingin menanam kami bagi bibitnya, kemarin saja kami bagikan 200 pohon bibit cabai," tandasnya.
Sementara itu, Ketua RW 07 Syaiful Anwar berharap semua warganya memanfaatkan pekarangan, minimal menanam 20 pohon sayuran. Dengan begitu akan membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Dengan adanya KWT jangan sampai hanya hidup saat seremonial saja, tapi harus ada manfaat yang berkelanjutan, warga terus bertanam dan menghasilkan. Syukur-syukur hasilnya melimpah dan bisa dijual, tapi kalau enggak sampai minimal bisa memenuhi kebutuhan keluarga," kata RW. (FD)