Kelapa Sawit Sebagai Pembangunan Ekonomi
"Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan industri kelapa sawit telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja"
JAKARTA – Saat ini, kelapa sawit Indonesia telah berkembang menjadi bagian yang paling penting di dunia. Dalam hal produksi minyak sawit, Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan industri kelapa sawit telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Airlangga menegaskan bahwa kelapa sawit di Indonesia dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
Baca Juga: Hand Sanitizer dari Tanaman Palma
“Kekayaan dan kejayaan perkebunan nusantara telah terkenal semenjak dahulu dan mempunyai sejarah panjang dalam perjalanan bangsa Indonesia. Kemewahan rempah-rempah dan hasil kebun kita menjadi primadona pada abad ke-18 dan menjadi incaran bangsa-bangsa lain,” tegas Airlangga mengutip dari Antara.
Baca Juga: Mengembangkan Industri Sawit dengan Blockchain
Ia mengatakan produksi minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2018 tercatat sebesar 48,68 juta ton, yang terdiri dari 40,57 juta ton crude palm oil (CPO) dan 8,11 juta ton palm kernel oil (PKO).
Jumlah produksi tersebut berasal dari Perkebunan Rakyat sebesar 16,8 juta ton (sebesar 35 persen), Perkebunan Besar Negara sebesar 2,49 juta ton (sebesar 5 persen) dan Perkebunan Besar Swasta sebesar 29,39 juta ton (sebesar 60 persen).
Sedangkan total ekspor perkebunan pada 2018 mencapai 28,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp393,4 triliun. Dengan adanya kontribusi dari perkebunan kelapa sawit terhadap perekonomian nasional diharapkan semakin meningkat memperkokoh pembangunan perkebunan.
Kelapa sawit tidak hanya telah menjelma menjadi penyumbang paling penting devisa negara dari nilai ekspor yang terus meningkat, namun juga menjadi penggerak perkenomian wilayah, menyerap tenaga kerja dan mengentaskan kemiskinan di pedesaan.
Baca Juga: Cerita Pemanfaatan Kelapa di Merauke
Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, yang telah diatur secara khusus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pembangunan berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah satu aspek pengarusutamaan yang bertujuan untuk memberikan akses pembangunan yang adil dan inklusif, serta menjaga lingkungan hidup, sehingga mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Melalui pendekatan tersebut, pemerintah Indonesia menyakini bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca Juga: Mencari Dalang Kebakaran Hutan Papua
“Kerja sama dan kolaborasi dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan antar seluruh cakupan industri kelapa sawit, mulai dari perkebunan hingga pemanfaatan produk kelapa sawit dan turunannya di berbagai sektor industri, merupakan sebuah keniscayaan. Diperlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk stakeholder yang mengikuti webinar pada kesempatan ini. Semoga perkebunan di Indonesia semakin berkelanjutan,” tutupnya.