• 20 April 2024

Simpelnya Bertanam Lewat Hidroponik

uploads/news/2019/10/simpelnya-bertanam-lewat-hidroponik-61354e41a525ced.JPG

Di tengah keterbatasan lahan di ibu kota, teknik bercocok tanam dengan hidroponik bisa menjadi jawabannya.

 

JAKARTA - Hidroponik merupakan teknik bercocok yang saat ini sedang digemari, ini karena hidroponik menjadi solusi karena berkurangnya lahan pertanian konvensional berupa sawah. Hidroponik yaitu suatu cara membudidayakan tanaman dengan lebih menekankan terhadap kebutuhan nutrisi tanaman tanpa menggunakan media tanah melainkan dengan air.

Kebutuhan air bagi tanaman hidroponik juga tidak sebanyak tanaman di lahan sawah. Selain itu, hidroponik juga menjadi solusi bagi sahabat tani yang sibuk, namun ingin bercocok tanam. Karena, hidroponik tidak terlalu membutuhkan banyak perawatan tanaman sehingga dapat menghemat waktu.

Nah hal pertama yang harus diperhatikan yaitu media tanaman hidroponik yang menekankan pada bahan selain tanah yang digunakan seabgai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media tanam ini terbuat dari material yang mampu menopang tanaman agar berdiri tegak sehingga tidak mudah roboh.

Media tanam rupanya juga mempengaruhi hasil tanaman. Bahkan ada beberapa media tanam hidroponik seperti rockwool, arang sekam, hingga serbuk sabut kelapa. Rockwool merupakan media tanam berbentuk busa dan mempunyai serabt halus yang sangat ringan. Biasanya, rockwool mudah didapatkan di toko pertanian dengan harga terjangkau. Karena itu, banyak petani yang menggunakan rockwool sebagai media tanam.

Selain itu, ada juga arang sekam yang dapat digunakan untuk teknik hidroponik. Arang sekam sendiri terbuat dari pembakaran sekam pad. Sehingga, media tanam ini sangat baik dan steril dari bakteri. Arang sekam juga tidak terurai dan dapat bertahan cukup lama, sehingga dapat digunakan berulang-ulang.

Lalu ada serbuk sabut kelapa yang memiliki nama lain cocopeat. Biasanya, di negara tropis seperti Indonesia, cocopeat sangat mudah ditemui karena banyaknya pohon kelapa yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Cocopeat sendiri terbuat dari kulit ari atau selam dari buah kelapa yang diolah hingga berbentuk gabus.

Cocopeat juga banya ditemukan di toko pertanian dan jika ingin membuat sendiri, sahabat tani bisa menyiapkan sabut kelapa yang sudah digiling menjadi serbuk. Kemudian, serbuk kelapa dikeringkan dan diayak hingga mendapatkan serbuk kelapa yang halus atau disebut dust. Selelah itu, dust dipres dengan menggunakan cetakan. Setelah menjadi block, cocopeat siap digunakan.

Hidroponik juga memiliki beberapa sistem yang sederhana seperti wick atau rakit apung. Pemilihan sistem tanam hidroponik dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk sistem wick atau bisa disebut dengan sistem sumbu, merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana.

Karena itu, sistem wick paling sering dignakan oleh para pemula. Sistem ini memanfaatkan sumbu kemudian dihubungkan pada bak penampungan dengan media tanam. Bahan-bahan yang digunakan pun bisa memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi di rumah.

Bahan-bahannya yaitu pot tanaman berupa botol bekas, ember, kaleng atau wadah bekas lainnya. Sedangkan sumbu yang digunakan bisa berupa sumbu kompor atau kain yang dapat menyerap air. Untuk media tanamnya bisa menggunakan tiga media tanam yang ditulis di atas.

Botol bekas lalu dipotong menjadi dua bagian, kemudian buat lubang di bagian leher botol. Selanjutnya, masukkan sumbu dari satu lubang dan dikeluarkan dari lubang yang berbeda. Isi larutan nutrisi pada bagian bawah botol.

Tempatkan bagian atas botol dengan posisi terbalik ke dalam bagian bawah botol. Masukkan media tanaman di bagian atas botol. Tunggu hingga tanaman tumbuh besar. Jenis tanaman yang biasanya ditanam dalam sistem wick yaitu tanaman daun seperti kangkung, bayam, atau selada.

Selain wick, sistem rakit apung juga merupakan sistem yang sederhana, alat dan bahannya juga dapat dicari di rumah. Sistem ini memanfaatkan platform yang terbuat dari styrofoam dan mengapung langsung pada larutan nutrisi. Untuk kebutuhan oksigen dapat menggunakan pompa akuarium yang telah dimasukkan ke dalam bak penampungan nutrisi hidroponik.

Caranya, siapkan bak plastik yang digunakan untuk menampung air dan nutrisi. Kemudian styrofoam diukur sesuai dengan lebar bak dan dilubangi sesuai dengan ukuran gelas plastik yang akan digunakan. Sedangkan untuk media tanamnya bisa menggunakan rockwool yang diletakkan pada gelas plastik yang telah dilubangi di bagian bawahnya.

Lalu tata gelas sesuai lubang pada styrofoam. Tunggu hingga tanaman tumbuh. Namun, sistem ini tidak dapat digunakan pada tanaman besar atau tanaman jangka panjang.

Hidroponik memang sangat mudah dilakukan, namun modal awal yang digunakan cukup besar. Modal awalnya berupa peralatan dan bahan ini sebenarnya bisa menjadi investasi yang dapat digunakan secara terus menerus. Untuk dapat menekan biaya, sahabat tani bisa juga menggunakan alat dan bahan bekas yang dimodifikasi untuk sistem tanam hidroponik.

Related News