• 15 October 2024

Singsaras, Alternatif Pengganti Beras

uploads/news/2019/11/singsaras-alternatif-pengganti-beras-63169730181ef4d.jpg

Produk singsaras diluncurkan sebagai bentuk dukungan Universitas Jember akan penyelesaian masalah-masalah pangan dan pertanian nasional

JEMBER - Universitas Jember (Unej) meluncurkan inovasi pangan bernama “singsaras” (singkong disawut menjadi beras) sebagai makanan alternatif untuk mengurangi konsumsi beras sekaligus meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Peluncuran “singsaras” dilakukan oleh para peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unej saat peringatan Dies Natalis ke-55 Universitas Jember usai upacara Hari Pahlawan di Jember, Minggu (10/11) kemarin.

“Produk singsaras diluncurkan sebagai bentuk dukungan Universitas Jember akan penyelesaian masalah-masalah pangan dan pertanian nasional,” kata Ketua LP2M Unej, Prof. Achmad Subagio seperti melansir Antaranews.

Menurutnya produk singsaras diolah dengan teknologi sederhana. Sehingga, diharapkan dapat diolah oleh setiap rumah tangga tanpa teknologi tinggi.

“Harapannya, kemunculan singsaras dapat menurunkan konsumsi beras Indonesia yang cukup tinggi, yakni 114,6 per kapita per tahun,” tuturnya.

Ia mengatakan, pengolahan sangat mudah. Dimulai dengan pemilihan singkong yang baik dari varietas manis dengan Hidrogen sianida (HCN) rencah, pengupasan, pencucian, pembuatan sawut, perendaman untuk menghilangkan tapioka yang ada di luar, pemerasan, perendaman dengan bumbu yang sesuai, dan pengeringan.

“Produk yang dihasilkan berupa sawut-sawut kering berwarna putih cerah. Cara memasaknya juga sederhana, dapat dicampur beras dengan perbandingan satu banding satu dan dimasak dengan menggunakan rice cooker,” ujarnya.

Hasil analisis, lanjutnya, menunjukkan jika singsaras mempunyai kandungan karbohidrat kompleks dengan kadar serat tinggi yang mencapai 4-5 persen.

“Sehingga sangat baik untuk dikonsumsi karena akan memperbaiki sistem pencernaan dan mengurangi kecepatan kenaikan gula darah setelah makan,” jelasnya.

Prof. Subagia berharap jika penyebaran teknologi singsaras dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan beras. Sehingga, dapat meningkatkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan nasional. Sementara itu, Rektor Unej, Moh. Hasan mengatakan jika tema Dies Natalis ke-55 kali ini yaitu “Inovasi Tiada Henti, Universitas Jember Membangun untuk Negeri”.

“Unej akan terus membuat inovasi-inovasi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh segenap warga Indonesia, bahkan dunia,” katanya.

Dalam Dies Natalis itu, produk singsaras dibentuk dalam tumpeng nasi kuning raksasa berukuran 2,5 meter dan pembagian 3.000 porsi nasi goreng singsaras yang dinikmati oleh civitas akademika yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Related News