"kalau di dalam ilmiah tidak ada itu istilahnya babi ngepet.."
JAKARTA - Baru-baru ini warga depok dihebohkan dengan berita penangkapan babi yang disangka-sangka babi ngepet. Seekor babi berwarna hitam yang diduga jelmaan babi ngepet terus membuat heboh jagat dunia maya sejak pertama kali ditemukan Selasa (27/4/2021) dini hari di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan warga, babi ini ditangkap di tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB oleh sejumlah warga yang bertelanjang badan. Ini dilakukan, karena dipercaya dapat mempermudah mereka dalam mengamankan babi yang dipercaya sebagai sosok jadi-jadian tersebut.
Peneliti bidang zoologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Taufiq Purna Nugraha, mengatakan secara ilmiah tidak ada babi ngepet. Meski begitu, ia menghormati kepercayaan masyarakat sekitar. Taufiq menilai secara ilmiah tidak ada babi ngepet. Ia mengaku tidak mengetahui persis lokasi penemuan hewan diduga babi ngepet itu apakah dekat dengan daerah perbatasan perhutanan atau seperti apa.
Baca Juga: Mulai Bangkitnya Peternak Babi Bali
"Memang di beberapa daerah itu kan memang banyak yang berbatasan dengan hutan, tapi ketika saya lihat di Depok itu saya cek tempatnya di Bedahan, Sawangan, kalau di belakangnya sih di dekat Parung, karena Parung Panjang masih banyak daerahnya banyak tutupan. Saya kurang tahu daerahnya seperti apa, apakah itu daerah bener perbatasan atau seperti apa," ujar Taufiq.
"Kalau dari sudut pandang ilmiah sih, itu babi ngepet atau bukan, saya nggak bisa jawab, kalau di dalam ilmiah tidak ada itu istilahnya babi ngepet," kata Taufiq.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, jika dilakukan tes DNA, apakah DNA manusia atau hewan akan sulit dibuktikan. Namun wujudnya adalah hewan babi.
Baca Juga: Waspadai Flu Babi Jenis Baru
"Masalahnya kan gini... kalau kita bicara tes DNA ya, tes DNA bisa misalnya ini babi, ya kalau kita lihat dari secara morfologinya ini babi. Tapi kalau dari tes DNA ini DNA manusia atau DNA babi, ya, susah juga ya, karena satu dalam terminologi itu tidak ada babi ngepet ya, tapi kalaupun di tes DNA pun juga ya kalau saya sih yakinnya itu DNA babi ya," ujarnya.
"Tapi juga itu kan kembali ke kepercayaan masyarakat ya karena di beberapa daerah itu juga dulu ada babinya yang di Magetan itu babinya babi kutil ya, istilahnya jadi klausul khas Jawa Barat jadi kalau dulu banyak tonjolan-tonjolan di muka jadi kan dianggapnya babi yang tidak wajar, akhirnya disangka babi ngepet, dulu di daerah Banten ada kasus kaya gitu. Kalau di perkotaan yang beberapa kali kalau yang kemaren di CCTV ternyata setelah dicek ternyata musang," ungkapnya.
Baca Juga: Awas! Virus Baru Berpotensi Pandemi
Ia menambahkan, secara fisik, babi tersebut berukuran kecil dan berjenis babi hutan. Namun ia tak mengetahui apakah babi tersebut kabur dari lingkungan sekitar. Jika dilakukan tes DNA, ia meyakini hasilnya tetap DNA babi.
"Kalau tadi mau tes DNA pembuktian itu kita susah juga, tidak ada kontrolnya babi ngepet itu seperti apa, apakah munculnya DNA manusia ya mungkin saja, tapi kan ya kalau secara ilmiah saya katakan pasti yang muncul DNA babi gitu, dicek darah pun nggak bisa bedakan darahnya, pasti kan kita dari molekulernya, dari genetiknya," sambungnya.
Baca Juga: Mengenal Walabi, Kangguru Endemik Papua
"secara wujud sih babi, babi kecil, babi pradewasa. Babi hutan, itu bukan jenis yang diternakkan," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial babi ngepetberaksi di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Warga pun menangkap babi ini dan memasukkannya ke kandang.