• 22 November 2024

Hari Buruh Dimata Petani Millenial

uploads/news/2021/05/hari-buruh-dimata-petani-14975af77f55660.jpg

"Semoga segala agenda seluruh pekerja di pabrik, kantor, sawah, dan kebun niscaya mencapai kemenangannya..."

JAKARTA - Tepat pada tanggal 1 Mei Hari Buruh atau May Day diperingati setiap satu tahun sekali. Awalnya perayaan itu dirayakan oleh orang Yunani dan Romawi kuno sebagai ritual praktik pertanian. Perayaan tersebut dimaksudkan untuk menyambut pergantian musim. Kisah hari buruh bermula dari sebuah unjuk rasa pada 1 Mei 1886 di Heymarket, Chicago, Amerika Serikat (AS). Sekitar 30 ribu pekerja di Chicago turun ke jalan bersama anak-anak serta istri, membuat kota lumpuh.

Baca Juga: Nasib Petani di Hari Buruh

Di seluruh penjuru AS, tak kurang dari 350 ribu diorganisasikan Federasi Buruh Amerika untuk mogok kerja. Kaum pekerja tersebut ramai menyuarakan tuntutan bekerja 8 jam kerja sehari. Kala itu, banyak perusahaan-perusahaan yang memaksa buruh memeras keringat selama 18 jam sehari.

Bahkan tradisi bekerja 18 jam sehari disebut sudah terjadi sejak awal abad ke-19. Kondisi tersebut berdampak buruk pada kesehatan hingga berakibat pada rendahnya harapan hidup bagi para buruh. Buruh yang bekerja di bawah jam kerja tidak sesuai aturan perusahaan akan dipotong gajinya.

Baca Juga: Panen Raya Petani Millenial Sukabumi

Di Indonesia sendiri, sudah menjadi tradisi setiap tahunnya para buruh mengadakan aksi ke jalan untuk meminta hak-hak mereka yang belum terpenuhi. bahkan bulan ramadhan un bukan menjadi halangan mereka untuk tidak turun ke jalan.

Sementara itu, pada waktu yang sama petani millenial asal Desa Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Michael Raffy Sujono memberi pesan-pesannya di Hari buruh 2021 ini. ia berharap seluruh petani-petani millenial lebih diperhatikan lagi. "seperti halnya seluruh buruh tani dan pekerja di kebun juga pekerja, tapi kondisi kerja sering kali tak layak bahkan ekstrim, upah riil cenderung stagnan meskipun upah nominal meningkat tiap bulan," Ungkapnya. 

Baca Juga: Dorong Milenial Garap Pertanian Daerah

Menurut Dipa, masih banyak hal-hal yang harus dirombak di bidang pertanian saat ini. "harapan saya di 1 Mei ini semoga kedepannya kita bisa merefleksikan kondisi kerja di pertanian yang buruk, lalu merombak dan membangun iklim kerja yang lebih baik di pertanian" Tambahnya.

Pria yang hobi mendaki gunung ini juga memberi pesan sekaligus semangat untuk para buruh dan juga petani yang akan turun ke jalan untuk melakukan aksi. "Semoga segala agenda seluruh pekerja di pabrik, kantor, sawah, dan kebun niscaya mencapai kemenangannya Semoga harapan akan upah, jaminan dan perlindungan kerja, serta ruang yang aman bagi semua tercapai, Amin," Ujarnya mendoakan.

Baca Juga: Petani Perempuan di Hari Kartini

Related News