• 22 November 2024

Agar Nuri Papua Terbang Tinggi

uploads/news/2021/05/agar-nuri-papua-terbang-6178416a87e237c.jpg

"saat ini populasi nuri kabare di alam liar tak lebih dari 21 ribu ekor"

JAKARTA - Tahukah Sahabat tani? Salah satu burung endemik asal Papua itu adalah Nuri Kabare. Nama ilmiahnya Psittrichas fulgidus. Nama ini disematkan oleh naturalis asal Prancis, Rene Primevere Lesson ketika melakukan perjalanan keliling dunia pada 1822-1825 dan singgah di Papua. Rene pula orang pertama yang juga menemukan burung cenderawasih (Paradisaea) di habitat aslinya. Ia sempat dibuat terkejut dengan penemuan Nuri Kabare karena secara morfologi mirip dengan Curica Urubu (Pyrilia vulturina) dari Brasil.

Baca Juga: Namdur, Arsitek Bersayap dari Papua

Uniknya Nuri Kabare

Bila umumnya burung jenis paruh bengkok (parrot) ini memiliki warna-warna cerah hijau, biru, merah terang, kuning atau campuran, maka tidak demikian dengan Nuri Kabare. Burung ini mempunyai ukuran tubuh terbesar di antara jenis nuri lainnya, panjangnya hampir mencapai 50 sentimeter dan bobotnya bisa mencapai 800 gram.

Fauna kelas aves ini penampilannya unik, bahkan cenderung berperawakan galak. Terdapat bulu tipis di sekitar kepalanya berwarna hitam pekat hingga ke bagian paruh bengkoknya, mengingatkan kita kepada perawakan burung elang. Karena itu ia kerap dijuluki sebagai nuri elang. Namun begitu, nuri yang satu ini bukan jenis burung pemangsa.

Baca Juga: Si Pemburu yang Kian Diburu

Mereka lebih doyan makan berbagai jenis biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Terkadang mereka juga memakan bunga dan nektar serta berperan penting sebagai penyebar biji dan otomatis menambah jumlah pepohonan. Burung ini juga hobi mengonsumsi buah ara, semacam buah bergetah dari pegunungan di Papua dan itu membuat bulu bagian kepala nyaris botak karena berevolusi agar ara tidak menempel di bagian kepala.

Oh iya, bulu hitam Nuri yang dikenal juga sebagai Dracula Parrot atau nuri drakula itu telihat menguasai bagian leher hingga ke dada, dan bagian dorsal (punggung hingga ujung ekor). Sedangkan bulu pada perutnya berwarna merah hingga pangkal ekor dan sedikit di bagian sayap. Bulu burung jantan memiliki bentuk dan warna sama dengan betina, yang membedakan hanya pada bagian belakang mata. Pada burung jantan ada sedikit bulu berwarna merah, sedangkan betina tidak ada.

Baca Juga: Belalang Anggrek Sang Penebar Maut

Seperti dikutip dari laman resmi Kebun Binatang Gembira Loka yang mengoleksi satwa ini, burung yang dikenal juga sebagai kasturi raja (Pesquet parrot) ini merupakan burung yang aktif di siang hari (diurnal), baik berpasangan atau di dalam kelompok terdiri dari 8-20 individu. Nuri unik ini sangat pelit mengeluarkan suara, kontras dengan nuri pada umumnya yang selalu bawel.

Organisasi perlindungan Nuri dunia, World Parrot Trust menggambarkan bahwa suara Nuri Kabare lebih mirip geraman yang serak. Ia lebih sering terlihat terbang sambil mengeluarkan suara seperti jeritan atau bertengger di dahan. Jangan salah, si drakula terbang ini adalah pemanjat ulung dengan gaya berjalan melompat seperti kanguru.

Mereka membangun sarang dengan melubangi pepohonan tinggi yang letaknya saling berdekatan. Di habitat aslinya, nuri kabare mendiami daerah hutan pegunungan di ketinggian 100-1.800 meter di atas permukaan laut. Mereka mampu menghasilkan 2-3 telur saat bereproduksi dan dapat bertahan hidup hingga usia 9 tahun.

Baca Juga: Lutung Kasarung Si Penjaga Gunung

Terancam punah

Keunikan burung inilah yang menyebabkan satwa ini menjadi buruan oknum tak bertanggung jawab. Perburuan besar-besaran di habitatnya karena adanya permintaan pasar untuk dijadikan satwa koleksi, di samping terjadinya pembalakan liar.

Hal lain yang menjadi ancaman kehidupan nuri kabare dan spesies burung lainnya adalah relasi sosial masyarakat setempat. Terutama suku-suku di pedalaman Papua yang memanfaatkan burung sebagai ornamen adat pada ikat kepala dan pakaian serta bentuk-bentuk lainnya.

Di habitatnya, mengutip data Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, saat ini populasi nuri kabare di alam liar tak lebih dari 21 ribu ekor. Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 20 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi memasukkannya sebagai burung yang perlu dilindungi. Dalam permen tersebut, nuri kabare dimasukkan dalam daftar hewan dilindungi nomor 588.

Baca Juga: Burung Kicau Termahal di Indonesia

Related News