Indonesia jadi Raja Kakao Dunia
"Hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk ditanami kakao”
JAKARTA – Sahabat Tani pernah makan cokelat? Jika pernah, cokelat yang biasa kita konsumsi tersebut berasal dari biji kakao loh. Nah, faktanya Indonesia saat ini menjadi produsen biji kakao terbesar nomor 3 di dunia. Hal ini membuat pemerintah terus memacu produksi kakao di seluruh wilayah tanah air. Hingga kini Indonesia mampu memproduksi 0,7 juta ton dari sekitar 1,6 juta hektar kebun kakao.
"Hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk ditanami kakao,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengutip dari Antara.
Baca Juga : Ashera, Kucing Termahal di Dunia
Berdasarkan data Produksi Kakao Dunia FAO tahun 2018, Indonesia memproduksi kakao sebanyak 593.832 ton, nomor tiga setelah Pantai Gading dengan produksi 1.963.949 ton kakao di urutan pertama dan Ghana 947.632 ton kakao diurutan kedua. Nigeria berada di urutan keempat 332.927 ton, Kamerun urutan kelima 307.867 ton dan Brazil urutan ke enam 239.387 ton.
Untuk mempertahankan potensi ini, perusahaan makanan global Mondelez International, Inc. dan Olam Food Ingredients (OFI) keduanya selaku pemasok biji dan bahan kakao terkemuka berkolaborasi menciptakan pertanian kakao komersial terbesar dan paling berkelanjutan di dunia, yang berlokasi di Pulau Seram, Maluku.
Baca Juga: Kuntul, Burung yang Sebrangi Dunia
"Kami memiliki misi untuk mengolah kakao secara tepat dan memastikan terciptanya pasokan kakao yang berkelanjutan di masa depan sebagai bahan baku yang penting untuk bisnis kami. Inisiatif ini sejalan dengan program Cocoa Life Mondelez International yang ada di Indonesia dan pusat penelitian kakao kami di Pasuruan Jawa Timur, yang didirikan untuk mendukung praktik pertanian kakao berkelanjutan dan mendorong perubahan positif bagi petani dan masyarakat di wilayah tersebut," kata Quentin Roach, Senior Vice President, Global Supply Chain & Chief Procurement Officer Mondelez International, mengutip dari Antara.
Baca Juga : Ampuh Sembuhkan Insomnia dengan Kelengkeng
Saat ini, proyek pengembangan kakao yang mereka gunakan berbasis inovasi teknologi iklim dan pengetahuan tanaman kakao terbaru, mulai dari pemasangan sensor di lapangan hingga penggunaan sistem irigasi canggih yang jarang digunakan pada penanaman kakao berskala besar.
Tak ingin ketinggalan zaman, model pertanian yang digunakan pun menggunakan sistem pertanian modern dengan penggunaan lahan secara optimal dan memanfaatkan banyak komunitas pertanian untuk mendukung keberhasilan proyek yang sedang berjalan di berbagai wilayah.
Sebelum inovasi ini muncul, pemerintah menyadari bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi raja kakao di dunia. Namun, para petani kakao di Indonesia masih harus berjuang dengan suhu iklim yang meningkat, hasil panen yang rendah, dan berbagai penyakit tanaman.
Baca Juga : Keunikan Pertanian di Papua
Dengan menggabungkan keahlian masing-masing dalam penelitian dan pengembangan penanaman kakao, pengelolaan pertanian kakao berkelanjutan, serta praktik pertanian terbaik, Mondelez Internasional dan OFI berupaya mengatasi masalah petani kakao di Indonesia dengan meningkatkan mata pencaharian petani, memberdayakan masyarakat, dan memulihkan produktivitas lingkungan dari yang sebelumnya mengalami deforestasi lahan.
"Kemitraan ini merupakan terobosan yang tepat untuk mengubah masa depan pertanian kakao di Indonesia," tutup Gerard A. Manley, CEO OFI Cocoa Business.
Baca Juga : Surga Mangrove di Pulau Leebong