Cianjur Untung Besar Budidaya Udang
"Ahmad mengatakan bahwa hasil panen dari budidaya tambak udang sangat menambah pendapatan anggota kelompok hingga tiga kali lipat"
JAKARTA – Percontohan klaster tambak udang yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat membuahkan hasil maksimal. Keberadaan percontohan klaster tambak udang berkelanjutan yang merupakan hasil kerja sama KKP dengan Perum Perhutani sebagai pemilik lahan di Cianjur dan mengundang banyak apresiasi.
“Alhamdulillah awalnya kami minim sekali terkait informasi teknologi budidaya tambak udang berkelanjutan, dengan pengawalan teknologi dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, kami bisa berhasil melakukan panen udang vaname sesuai dengan target yang diinginkan. Area tambak dengan luas sekitar 4 hektare yang terdiri dari 15 kolam produksi, awalnya lahan non produktif tersebut masih 0 persen belum tercetak lahan tambak udang dan sampai akhirnya beroperasi dengan masa pemeliharaan 110 hari, kami berhasil panen perdana udang vaname sebanyak kurang lebih 30 ton senilai kurang lebih Rp2 miliar,” jelas wakil ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Ahmad Hidayat, mengutip keterangannya dari laman resmi KKP.
Baca Juga : Luka Granat akibat Serangga Laut
Ahmad mengatakan bahwa hasil panen dari budidaya tambak udang sangat menambah pendapatan anggota kelompok hingga tiga kali lipat. Uang hasil penjualannya selain dibagikan untuk anggota LMDH, digunakan juga sebagai modal selanjutnya untuk membeli seperti benih, pakan dan sarana produksi lainnya.
"Hasil panennya memuaskan bisa mencapai target. Alhamdulillah ini menjadi sumber pendapatan kami di LMDH, apalagi situasinya masih pandemi seperti sekarang ini," ungkap Ahmad.
Ahmad menambahkan, “Kami semua tidak menyangka dengan awalnya kami sebagai petani yang tidak memiliki ilmu untuk budidaya tambak udang, Alhamdulillah dengan semangat kerja teman-teman dari BLUPPB Karawang meskipun kondisi musim hujan tetap memberikan pendampingan hingga hasil panen kami bisa mencapai target,” tambahnya.
Baca Juga : Bahaya Mengkonsumsi Kerang Hijau
Hasil panen yang mereka capai tidak hanya membawa berkah bagi pelaku LMDH, masyarakat daerah Cidaun yang membantu penambakan udang ikut terciprat berkah hasil panen.
"Jadi memang berkahnya bukan hanya untuk kami, tapi juga warga sekitar bisa bekerja di sini," katanya.
Ahmad menambahkan LMDH dan masyarakar sekitar hutan sangat berterima kasih dengan adanya program tambak budidaya tambak udang berkelanjutan di Cidaun ini, serta untuk keberlanjutan sangat berharap agar BLUPPB Karawang terus melanjutkan pendampingan teknologi hingga benar-benar bisa secara mandiri budidaya tambak udang.
Baca Juga : Wartawan Dilatih Ternak Nila
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto yang ikut mengunjungi tambak udang di Cidaun sangat mengapresiasi dengan hasil panen yang diperoleh karena mampu mencapai target yang diharapkan yaitu mencapai 30 ton.
“Saya berharap LMDH di Cidaun ini nantinya bisa berhasil secara mandiri dan berkelanjutan dalam budidaya tambak udang serta dapat meluas ke LMDH lainnya yang berada di Kabupaten Cianjur ini. Selain itu untuk merebut pasar ekspor yakni produktivitas terjamin dan daya saing produk yang tinggi. Oleh karenanya, saya juga menghimbau untuk selalu konsisten menerapkan kaidah kaidah Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB),” ungkap Slamet.
Baca Juga : Anak Band Sukses Ternak Maskoki
Hasil panen yang diperoleh diakuinya menjadi pendorong semangat untuk meningkatkan produktivitas tambak ke depannya. "Yang pasti kami akan menekuni ini, karena sudah terbukti hasilnya," tutupnya.