Menteri Lepas Tanaman Hias Mendunia

"Keberhasilan ini membuktikan bahwa kekayaan hortikultura bangsa diakui dunia"

BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto saat melepas ekspor florikultura (tanaman hias) dan benih sayuran di Pasar Tanaman Hias Minaqu BNR, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Florikultura diekspor ke sejumlah negara tujuan, antara lain Kanada, Inggris, Norwegia, Polandia, Jerman, Perancis, Rusia, Belanda, Amerika Serikat, Mesir, Nigeria, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, India, Hong Kong dan Selandia Baru.

Baca Juga: Menyelamatkan Tanaman Hias Asli Indonesia

"Saya bahagia, di tengah hujan ini kita bisa ekspor. Ini berkah, kita bisa ekspor besar-besaran florikultura dan benih sayuran pada Bulan Suci Ramadan. Angkanya fantastis, Rp 70 Miliar untuk hari ini saja dan ini tidak main-main. Tidak hanya cukup di hari ini saja, para eksportir ini simultan melakukan ekspornya setiap hari. Totalnya lebih dari Rp 2,3 Triliun. Efeknya luar biasa bagi perekonomian bangsa ini,” ungkap Mentan Syahrul Yasin Limpo usai pelepasan.

Acara pelepasan ekspor itu, diwakili dua pelaku usaha tanaman hias dengan nilai transaksi bisnis melebihi Rp 70 Miliar dalam satu hari. Disamping itu, ada total 25 eksportir yang terdata secara simultan melakukan pengiriman dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Momentum Bangkitnya Tanamn Hias Nasional

Syahrul menyebut, dalam kurun waktu 2017-2021, Indonesia telah mengekspor 1.4 juta ton produk hortikultura ke berbagai negara dengan nilai mencapai 1,57 miliar US Dollar. Volume ekspor rata-rata tiap tahun berkisar 291 ribu ton dan tertinggi terjadi pada 2018 dengan volume sebesar 435 ribu ton atau setara dengan 439 Juta US Dollar.

Pada tahun 2020 komoditas buah-buahan memberi nilai ekspor tertinggi sebesar 390 juta US Dollar diikuti oleh sayuran dan tanaman obat dengan nilai 148 juta US Dollar dan 86 juta US Dollar. Syahrul juga mengaku, hal ini bentuk nyata komitmen segenap stakeholder hortikultura nasional mewujudkan hortikultura berdaya saing dan memberi nilai strategis terhadap perekonomian bangsa.

Baca Juga: Kopi Papua dari Pegunungan Bintang

"Keberhasilan ini membuktikan bahwa kekayaan hortikultura bangsa diakui dunia. Selain itu secara nyata negara lain membutuhkan pangan yang berasal dari Indonesia," kata pria yang akrab disapa SYL.

Ditempat yang sama, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi upaya Mentan, eksportir dan pelaku usaha dalam memulihkan perekonomian bangsa. Airlangga memaparkan, ekspor pertanian tahun ini berkontribusi 2,15 persen dengan catatan naik 14 persen atau senilai Rp 1,45 Miliar.

Baca Juga: Ademnya! Cafe Bernuansa Tanaman Hias

"Bisnis florikultura terbuka luas. Jika Belanda bisa ekspor besar-besaran, maka Indonesia juga bisa. Ini adalah bisnis yang tidak ada batasnya," papar Airlangga. Airlangga mengatakan, Presiden mengarahkan agar pertanian dikawal dari hulu ke hilir dan mendorong kemudahan ekspor. Perbankan juga didorong agar perusahaan yang di bawah Rp 30 Miliar diberi bantuan.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim yang hadir dalam acara tersebut menambahkan, bahwa ada 100 petani tanaman hias plasma binaan Pemerintah Kota Bogor yang berkontribusi dalam komoditi florikultura yang diekspor ke mancanegara saat ini. "Mudah-mudahan hal ini dapat terus dikembangkan dan diikuti oleh petani lain. Hal ini sangat memungkinkan dilaksanakan di area perkotaan, karena lahan yang dibutuhkan relatif kecil," kata Dedie.

Baca Juga: Pertanian Unik dari Seluruh Dunia

Ke depan pula, kata Dedie, masalah permodalan pun dapat dibantu melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan seperti BNI yang juga sebagai institusi keuangan yang mendukung ekspor komoditas tanaman hias ini. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan sertifikat SPS. Selain itu, BNI menyerahkan KUR kepada 100 debitur senilai Rp 5 Miliar dan pemberian santunan kepada anak yatim oleh Mentan yang ikut disaksikan Menko Perekonomian dan Wakil Wali Kota Bogor.