Surga Kopi Arabika di Cianjur
"karena kopi butuh tanaman naungan jadi saya berupaya disini untuk naungannya juga bisa produktif seperti sirsak, jeruk, jambu, pisang, alpukat"
CIANJUR - Tahukah sahabat tani? Tanaman yang awalnya berasal dari Brazil, Amerika Tengah kini sudah menyebar di seluruh dunia. Dijadikan minuman, kopi memiliki ciri khas warna hitam pekat. Kini kopi sudah beragam dalam penyajian dan ragam. Tempat untuk menyeruputnya juga sudah tak lagi berrbatas. Pun demikian dengan penggemar kopi yang sudah merata. Tapi siapa sangka bahwa Cianjur juga memiliki potensi sebagai penghasil biji kopi pilihan.
Baca Juga: Kopi Papua dari Pegunungan Bintang
Jika ingin mengunjungi surga arabika, sahabat tani bisa berkunjung ke di desa Wangunjawa, Gunung Padang kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur. Disana sahabat tani akan bertemu dengan Ahmad S. Solihin, Mantan Sekretaris Daerah yang saat ini menjadi petani kopi sejati.
Pria yang akrab disapa abah itu menjelaskan tanaman kopi tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus ada naungan dari tanaman lain. "ini lahan kering adanya di desa Wangunjawa, Gunung Padang kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur, kor tanamannya disini kopi tapi nggak bisa kalau hanya kopi. karena kopi butuh tanaman naungan jadi saya berupaya disini untuk naungannya juga bisa produktif seperti sirsak, jeruk, jambu, pisang, alpukat. Sehingga saya selaku petani ketika panen bukan hanya sekedar mendapatkan buah kopi tapi saya dapat pula penghasilan dari buah-buahan yang menaungi kopi itu sendiri." Pungkasnya.
Baca Juga: Kopi Baru untuk Pencinta Vespa
Pria lulusan Kehutanan itu mengaku ingin mengubah pertanian di Cianjur lebih memadai. "saya pensiun sebagai seorang sekretaris daerah di salah satu kota di jawa barat. Kehadiran saya disini untuk berkontribusi di bidang pertanian agar lebih memadai," Ungkapnya.
Baca Juga: Kopi Termahal dari Kotoran Gajah
Tak hanya arabika, di sisi lain ia juga membuat kebunnya menjadi habitat alami untuk luwak agar kotoran luwak tersebut bisa dimanfatakan menajdi kopi. "kopi saya ini memang kopi varietas arabika, populasi kurang lebih 14 ribu pohon ya InsyaaAllah sudah hampir selesai panen. saya berimajinasi kebun saya harus jadi habitatnya luwak, sehingga luwak betah disini dan saya jadi bisa menghasilkan kopi luwak alami, jadi saya berpikir kebun ini dibuat untuk habitatnya luwak, jadi setiap malam dia kesini makanin buah-buahan yang saya sebutin tadi lalu nanti ada petani yang mengambil kotorannya untuk diolanmenjadi kopi luwak alami yang rasanya pasti lebih nikmat," Tutupnya.
Baca Juga: Manfaat Ampas Kopi, Jangan Dibuang
Baca Juga: Jiwa Kartini, Mengangkat Kopi Sinagar
Baca Juga: Kopi Solok Melejit Hingga Amerika