Sulap Atap Sekolah Jadi Kebun
"SMK Wikrama pun mendapat penghargaan Go Green School pada ajang Indonesia Green Awards 2014"
JAKARTA – SMK Wikrama Bogor memiliki ciri khas unik tersendiri dibandingkan sekolah lainnya, yaitu adanya kebun diatap sekolah mereka. Mereka menyebutnya dengan panggilan green roof. Kordinator Pendidikan Perkelanjutan SMK Wikrama, Kiki, menjelaskan terdapat dua jenis green roof yang mereka bangun diatap sekolah, yaitu green roof produktif dan green roof variatif.
“Untuk kebun produktif sendiri kami menanam banyak jenis sayuran, seperti kangkung, cabai, tomat, seledri, bawang daun, kemudian ada juga brokoli dan jagung,” kata Kiki, saat diwawancari oleh Jagadtani.id.
Baca Juga : Surga Kopi Arabika di Cianjur
Sedangkan untuk kebun variatif, Kiki menjelaskan mereka isi dengan tanaman hias, tanaman obat, tanaman buah, serta tanaman herbal.
“Konsep kami sebenarnya ingin ada pembelajaran, sehingga jadi media pembelajaran bagi siswa. Mereka yang bertugas di green roof ini semuanya siswa. Jadi siswa itu punya tugas untuk merawat kebun sekolah yang nantinya akan menjadi nilai mata pelajaran ilmu pengetahuan alam,” jelas Kiki.
Ribuan siswa yang berstatus sebagai pelajar di SMK Wikrama dijadwalkan secara bergilir untuk ikut andil merawat kebun diatap sekolah. Setiap siswa mendapatkan jadwal 3 hari untuk ikut mengurus kebun.
“Siswa di jadwalkan bergilir, ada seribu empat ratus siswa kami jadwalkan sehingga semuanya pasti mendapat tugas di kebun secara bergantian. Setiap siswa akan belajar di kebun sekolah bagaimana merawat tanaman, menanam, panen, membibit dan segala macamnya,” ujarnya.
Baca Juga : Jamu Joss Ala Petani Kendal
“Untuk hasil kebunnya, kami olah di kantin sekolah. Nantinya kami akan supply sayurannya untuk kantin sekolah atau kalau memang banyak sekali hasilnya, kami jual ke bapak dan ibu guru dan siswa untuk bisa di olah di rumah. Tanaman yang ada disini semuanya pun tanaman organik,” tambah Kiki.
Tahun 2014, SMK Wikrama pun mendapat penghargaan Go Green School pada ajang Indonesia Green Awards 2014.
“Kami ingin siswa memiliki softskill terutama menjadi peka terhadap lingkungan, bisa bersosialisasi dengan teman-temannya, karena ketika berkebun tidak mungkin mereka bekerja sendiri, pasti bekerja sama. Selain itu mereka jadi lebih peduli terhadap lingkungan, mempunyai pengetahun tambahan mengenai tanaman,” ungkap Kiki.
Tanpa membeda-bedakan jurusan siswa di sekolah, kegiatan berkebun yang ada di SMK Wikarama rupanya menjadi kegiatan wajib yang diadakan sekolah bagi seluruh jurusan yang ada didalamnya.
Baca Juga : Santap Ikan Pari Untuk Berbuka
“Kami melibatkan semua jurusan yang ada disini, totalnya ada 7 jurusan, kami libatkan semua disini seperti jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Jaringan Komputer, Bisnis Daring Pemasaran, semuanya kami libatkan. Jadi ini kegiatan wajib untuk siswa di sekolah,” jelasnya.
Kiki mengaku sedikit sekali terjadi kendala dalam merawat kebun yang ada di sekolah. Kalaupun ada, kendala yang dialami adalah saat tiba masa libur sekolah. Perlu adanya tambahan pegawai untuk merawat kebun.
“Pernah panen 10 kilogram kangkung di sekolah, itu menurut kami sangat banyak bisa menghasilkan panen sebanyak itu dengan luas lahan yang terbilang tidak terlalu besar yang kami miliki,” tutupnya.
Baca Juga : Sulap Kunyit Jadi Minuman Kekinian