• 22 November 2024

Sulap Tempat Sampah Menjadi Kebun

"Awalnya ini tuh lahan sampah yang kumuh namun dengan bantuan PPSU dirubah lahan ini menjadi seperti sekarang.."

JAKARTA - Sebuah lahan yang dulunya difungsikan sebagai lahan pembuangan sampah kini berubah menjadi kebun hiroponik yang sangan produktif.  Berbagai macam sayuran terlihat sedang dipanen di salah satu wilayah di Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sayuran yang dipanen tersebut merupakan hasil perkebunan organik kelompok tani RW 10 dan RW 09. 

Menurut Kepala Satuan Pelaksana Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP), Yosiah Anis, kegiatan berkebun ini sudah dilakukan selama dua tahun terakhir. Tanah yang ditempati, lanjutnya, merupakan milik warga dan dulunya merupakan tempat pembuangan sampah.

Baca Juga: Aneka Manfaat dan Khasiat Berkebun

"Jadi disini itu ada 12 RW yang dibentuk menjadi kelompok tani dan punya kebun di pekarangan rumah dengan polybag. memanfaatkan veltikultur yang awalnya kita bina bagaimana cara membudidaya tanaman toga dan sayuran," Pungkasnya.  

Lahan yang berukuran 4x5 meter tersebut dibagi menjadi beberapa ruas dengan pembatas beton yang diberikan oleh kelurahan. Masing-masing ruas ditanami dengan berbagai jenis sayuran seperti sawi, selada, dan pokcoy. Selain itu, di bagian tepi kebun juga diletakan pot-pot yang dibuat dari rangkaian botol bekas dan pipa paralon dan diletakan di rangka besi.

Baca Juga: Berkebun dengan Veltikultur Babe

 

Pada bagian dinding juga dipasangi talangan air pemberian warga yang juga difungsikan sebagai pot menanam sayuran oleh poktan RW 10 Kebayoran Lama Selatan tersebut. Tidak lupa untuk menyediakan kolam ikan agar lebih terlihat memadai dan ikan yang di ternak dapat dimanfaatkan dengan cara dinikmati warga ataupun dijual.

"Setiap lahan kosong yang ada kita manfaatkan, Awalnya ini tuh lahan sampah yang kumuh namun dengan bantuan PPSU dirubah lahan ini menjadi seperti sekarang. Nah warga tinggal menanam dari bibit yang didapat dari dinas, hasilnya dijual untuk pembelian benih dan pupuk lagi," Tambah Yosiah.

Baca Juga: Sulap Atap Sekolah jadi Kebun

Yosiah mengalu, diawal ia hanya mengajarkan ilmu berkebun kepada para ibu-ibu dan bapak-bapak saja namun seiring perkembangan kebun hidroponik yang makin meyakinkan saat ini anak-anak millenial pun ikut meramaikan urban farming. "Alhamdulillah awalnya saya membina ibu-ibunya saja namun karena melihat hasil panennya yang bagus-bagus para anak millenial jadi tertarik untuk ikutan. Saat ini yang millenial ikut, ditambah lagi dari dinas merekrut karang taruna. tanaman yang ditanam disini itu gantian karena kan lahannya terbatas tapi kita ingin mencoba semuanya jadi ya bergantian. Ada kangkung, pakcoy, sawi, basil, ketumbar, bawang merah, selada, kol, dan masih banyak lagi," Ujar wanita yang akrab disapa Yos itu. 

Baca Juga: Mengubah Tempat Sampah jadi Kebun

 

Related News