Potensi Besar Ternak Ayam Cemani
"Semakin kesini permintaan pasaran semakin banyak jadi kalau kita masih secara alami kita makin keteteran sama permintaan konsumen"
TANGERANG - Ayam cemani adalah ayam asli nusantara yang masih jarang dibudidayakan. Padahal permintaan akan ayam ini semakin tahunnya semakin meningkat. Ayam cemani memang bukan jenis ayam yang biasa dikenal di pasaran. Tetapi siapa yang sangka dari ayam yang tidak banyak dikenal ini tersimpan potensi usaha ternak ayam yang sangat menguntungkan.
Seperti yang dilakukan Dumadi, Pemilik Idum Farm yang terletak di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang ini sudah bertahun-tahun budidaya yaam serba hitam ini. "Dulu beternak ayam cemani ini mulanya dari hobi hingga akhirnya banyak sampai sekarang. Saya memang tertarik dengan ayam asli nusantara ini, dari pertama saya lihat saja punya daya tarik buat memiliki, Awalnya beli sepasang dikembangbiakan tambah banyak sampai jumlahnya ratusan, saya memilih cemani itu dari batin wah ini ayam asli nusantara kenapa nggak kita kembang biakan, Kenapa kita nggak ke ayam kita sendiri si yang lebih menarik," Pungkasnya.
Baca juga: Peran Penting Ayam Dalam Sejarah
Keistimewaan dari ayam cemani adalah keberadaan pigmen hitam di seluruh tubuhnya sehingga tubuh ayam cemani berwarna hitam. Tak hanya pada kulit dan bulu, tetapi pada mata, kuku sampai ke dalam darah, tulang dan dagingnya. "Keunggulan ayam cemani, semua fisik warna hitam, sampai darahnya pun hitam, kulit kaki, mata, sampai tulang. kalau untuk orang beli itu variasi ada yang buat diternak lagi dijual belikan lagi, di Indonesia sendiri kan banyak sekali mitos ada yang beli buat kepercayaan mereka cuma kita kan nggak pernah menanyakan," Jelasnya.
Keunggulan ini malah membuat ayam cemani kerap dianggap sakral dan sering dijadikan hewan untuk upacara tradisional. Peruntukan yang istimewa ini membentuk pasar khusus untuk ayam cemani. Tetapi di luar itu ayam cemani dengan segala keunikannya memiliki harga jual yang tinggi bahkan hingga mencapai jutaan rupiah perekornya. Namun, kegunaan tersbeut bukan berarti ayam ini tidak bisa dinikmati seperti ayam-ayam lainnya. Sama seperti jenis ayam lain sebenarnya ayam cemani bisa dikonsumsi dan rasanya pun sama nikmatnya dengan daging ayam biasa, tapi karena kelangkaannya kebanyakan pemilik ayam ini menjadikan ayam cemani sebagai ayam peliharaan.
Baca juga: Membuat Mesin Penetas Telur Sendiri
Tidak lupa, Dumadi memberikan tips bagaimana cara merawat ayam-ayam cemaninya. "Kalau perawatan sebenarnya sama nggak ada perawatan khusus. Yang penting sering kasih pakan cukup, kasih vitamin dan kebersihan kandang harus dijaga, hambatannya ya kalau stres, karena dia kalau stress mudah sakit. Biasanya yang membuat dia stres karena banyak faktor, Contoh ada suara-suara atau benda-benda yang mengancam mereka. untuk saat ini pencegahannya kita vaksin rutin dan kasih obat," Ujar Dumadi.
Baca juga: Mutiara Indah dari benua Afrika
Ia juga menambahkan, semakin hari permintaan akan cemani semakin meningkat yang membuatnya kewalaham. "Semakin kesini permintaan pasaran semakin banyak jadi kalau kita masih secara alami kita makin keteteran sama permintaan konsumen. Kebetulan kita eksperimen bagaimana caranya tanpa alami kita bisa netes. Jadi saya bikin inkubator, kalau untuk seminggu kita bisa ngeluarin 4-5 ekor indukan. dari satu ekor ayam harganya variasi ada yang beli dengan harga tinggi ada yang harga biasa. jadi kita nggak bisa berpatokan kapan ramainya, tergantung dari harga jual ayam tersebut," Tutupnya.
Baca juga: Misteri Asal Usul Cemani