Keramba Ciawi, Terkenal Sampai Jepang
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut merekayasa dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan, salah satunya dengan membuat keramba terbuka ini”
JAKARTA – Inovasi dalam menjaga dan merawat lingkungan terus dilakukan oleh masyarakat, hal ini seperti yang dilakukan oleh warga di daerah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dalam memanfaatkan selokan yang ada di sekitarnya menjadi tempat budidaya ikan.
Irfah Satiri, Ketua Ecovillage Baraya setempat menceritakan, “Awalnya kelompok ecovillage merasa prihatin terhadap lingkungan khususnya di aliran-aliran sungai, bahwa kita tahu sendiri sampah itu di Indonesia khususnya di wilayah kami itu sudah menumpuk luar biasa,” kata Irfah saat di wawancarai oleh Jagadtani.id.
Baca juga: Ikan Giru yang Terancam Punah
Lebih lanjut Irfah mengatakan, akhirnya kelompok Ecovillage Baraya membuat gebrakan baru dalam mengatasi sampah yang ada di sekitar wilayahnya.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut merekayasa dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan, salah satunya dengan membuat keramba terbuka ini,” ujarnya.
Baca juga: Mengubah Selokan jadi Kolam Ikan
Irfah menjelaskan, bersama warga Desa Bendungan RT 03 RW 10, mereka membuat saluran irigasi di sepanjang keramba, kemudian membersihkan sampah-sampah yang ada didalamnya. Katanya, prinsip yang dipegang oleh warga disana adalah adanya konsisten dan berkelanjutan dalam terus menjaga kebersihan keramba, sehingga tidak lagi dipenuhi oleh sampah.
“Kami sepakat untuk terus berkelanjutan memelihara sungai atau selokan ini agar selalu bersih. Nah, otomatis dengan adanya ikan-ikan di keramba ini, masyarakat akan enggan membuat sampah di tempat tersebut,” jelasnya.
Baca juga: Bahaya Mengkonsumsi Kerang Hijau
Lanjut Irfah, ia mengatakan keramba terbuka Ciawi ini terbentang hingga daerah Katulampa, Bogor dengan panjang 2-3 kilometer dan seluruh sekatannya berjumlah 40 sekatan pada tiap-tiap keramba.
“Tadinya kami hanya membuat keramba percontohan sepanjang 30 meter saja dengan dipenuhi oleh beragam ikan. Kemudian kami lihat reaksi masyarakat apakah senang atau tidak, kemudian apakah peduli dengan program yang kami buat ini atau justru sebaliknya,” ujarnya.
Kata Irfah, setelah program ini berjalan selama dua bulan, masyarakat mulai menyadari bahwa ikan ini aman dikonsumsi dan membuat lingkungan terlihat lebih asri sehingga masyarakat pun senang dengan adanya keramba terbuka ini.
Baca juga: Sejarah Ikan Mujair Ditemukan
“Caranya adalah pertama-tama harus lebih peduli memelihara sampahnya. Kemudian yang kedua harus saling menjaga, saling memelihara. Kebersamaan ini yang kami tanamkan," Tambahnya
Irfah mengaku dari hasil budidaya di keramba ini pun, masyarakat ada yang menjualnya ke beberapa sektor dan melakukan penjualan ke pasar.
“Nah keramba ini bahkan terkenal sampai ke Negara Jepang, Ini salah satu solusi yang bisa kami (Ecovillage Baraya) berikan untuk masyarakat dalam menangani sampah,” tutupnya.