BUMDES Gondang, Sejahterakan Petani Kendal
“Berkolaborasi dengan seluruh karang taruna, kami ingin membangun desa. Karena kami sebagai ujung tombak pembangunan pada program apapun..”
JAKARTA – Selain dikenal dengan hasil laut yang melimpah, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam. Fakta tersebut membuat keberadaan petani menjadi penting, karena sangat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan kekayaan alam sebagai penunjang hidup. Hal ini pun mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Gondang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal untuk terus menyejahterakan petani di daerahnya.
“Berkolaborasi dengan seluruh karang taruna, kami ingin membangun desa. Karena kami sebagai ujung tombak pembangunan pada program apapun. Dan alhamdulillah sampai saat ini kami masih selalu dipercaya sebagai penggerak program yang ada di desa Gondang ini,” ujar Staf BUMDES Gondang, Al-Huda, saat di wawancarai oleh Jagadtani.id.
Baca juga: Sulap Atap Sekolah jadi Kebun
Salah satu produk unggulan yang dihasilkan adalah herba 3 sehat, minuman dari rempah-rempah hasil panen petani kendal.
“Kami promosikan bersama-sama, kemudian berencana bagaimana agar dari dalam desa sendiri ada manfaatnya sehingga bisa menghasilkan produk sendiri yang maju,” ujar Huda.
Tak hanya itu, desa Gondang bahkan ikut mempromosikan desa wisatanya di beberapa festival yang seringkali diadakan di beberapa tempat, dengan harapan masyarakat lainnya dapat mengenal lebih dalam dan pemasaran dapat meluas.
Baca juga: Pertanian Canggih Smart Green House
“Kami juga tampil di beberapa kegiatan festival desa wisata, kemudian sebagai hasil lokal nya, kami melakukan pemasaran lewat online ada juga yang dititipkan ke kantor BUMDES, agar harapannya BUMDES juga mendapat untung serta pemasarannya jadi lebih enak,” jelasnya.
Lebih lanjut Huda mengatakan, potensi pertanian di daerah Gondang hampir seluruhnya merupakan petani sayur. Ada ribuan jenis tanaman sayur yang diolah oleh para petani, misalnya seperti sawi, kubis, cabai, tomat dan masih banyak lagi.
“Untuk kabupaten Kendal itu sendiri, intinya pada zaman sekarang, sudah jarang sekali ada petani yang mau bertani. Kemudian pemerintah juga mengadakan kegiatan pelatihan-pelatihan pertanian. Bagaimana para pemuda agar lebih tertarik untuk bercocok tanam,” katanya.
Untuk paket wisata, Dhika Septiawan selaku staf pengurus sistem agrowisata edukasi di daerah Gondang, mengaku membuat beragam kegiatan di tempat wisata tersebut seputar pertanian seperti menanam sayur, tanam padi, petik sayur dan masih banyak lagi.
Baca juga: Jamu Joss Ala Petani Kendal
“Kendalanya yang ada di sektor pertanian khususnya di daerah kami adalah terletak pada bagian penjualannya. Penjualan produknya itu biasanya ketika ada di pasar, kemudian terjadinya kelonjakan harga, pasti harga akan turun dratis. Namun ketika barang atau pasokan kurang di pasar, harga akan sangat meningkat,” ungkap Dhika.
Dhika menambahkan, dengan mengikuti arus zaman yang serba menggunakan teknologi, saat ini pemasaran yang sangat cocok dilakukan oleh petani muda adalah pemasaran melalui media sosial dan situs belanja online dengan terus menstabilkan harga produk yang di jual.
“Harapan kami dari pemerintah Kabupaten, adanya perhatian kepada kami. Karena terus terang, kebanykan dari petani kami itu bukan petani yang notabenenya memiliki lahan sendiri, banyak sekali yang hanya menjadi buruh tani. Dengan adanya agrowisata dan pemberdayaan petani, harapannya dapat menambah pemasukan ekonomi warga.” Tutupnya.
Baca juga: Petani Hijrah Sukses Bertani Hidroponik