Petani di desa Watubelah, kecamatan Tanjungsari, kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta mengaku resah karena kehadiran landak liar.
YOGYAKARTA - Selama dua bulan terakhir, hasil panen petani kacang di desa Watubelah, kecamatan Tanjungsari, kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dirusak oleh landak-landak yang biasanya bermukim di gua sekitar pemukiman warga. Landak selama ini masih dianggap musuh oleh petani di sana karena kerusakan yang ditimbulkan.
Petani di desa Watubelah mengeluhkan jika tanaman kacang dan singkong yang sudah panen rusak akibat landak. Masuknya landak ke sawah warga ini diduga karena stok makanan di hutan mulai menipis. Sulistiyo, salah satu petani kacang mengungkapkan jika sudah dua bulan terakhir ini produksi kacang di ladangnya menurun karena serangan landak.
“Dua bulan ini hasilnya menurun sekali karena landak biasanya di gua, di hutan sana turun, makan kacang di sini. Jadi, banyak yang gagal panen,” ungkap Sulistiyo.
Untuk menanggulangi masalah landak ini, warga mulai memburu landak yang aktif pada malam hari ini. Landak yang ditangkap kemudian dikurung di dalam kandang milik warga. Supriyadi, salah satu pawang landak desa Watubelah, mengatakan jika ia sudah berhasil menangkap sekitar 10 landak dalam satu minggu.
“Seminggu ini sudah dapat sepuluh. Memang lagi banyak landak yang turun. Sepertinya karena stok makanan di hutan sudah mulai habis, makanya mereka menyerang ladang kacang warga,” kata Supriyadi.
Landak yang merupakan hewan omnivora ini sebenarnya memang sudah sering menyerang ladang milik warga. Namun, selama dua bulan ini populasi landak mulai banyak-banyaknya di Gunungkidul. Selain itu, pemerintah kabupaten Gunung juga sudah menerima laporan dari warganya mengenai masalah hama landak.
Sementara itu, di sekitar gua dan ladang sudah dipasang perangkap untuk menangkap landak-landak tersebut supaya agar populasi landak lebih terkendali. Nantinya, landak-landak itu akan dijual kepada pihak-pihak yang membutuhkan seperti rumah makan yang menyajikan hidangan daging landak di Yogyakarta dan sekitarnya.