Sukses Ternak Ayam Datangkan Investor
“Jadi modal saya waktu itu hanya Rp. 2 juta, untuk memulai coba jual sana sini dan saya sempat jual ke pasar,”
Bogor – Adakah sahabat tani yang tahu? Bahwa pertanian sampai hari ini masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia loh. Khususnya dalam menjaga ketahanan dan menstabilkan pangan supaya hasil pertanian di pedesaan bisa menjadi komoditas terbesar serta berperan penting dalam memajukan petani.
Selain pertanian, peternakan pun juga berpengaruh besar dalam kenaikan ekonomi Indonesia per tahunnya. Tak dipungkiri, bisnis dibidang peternakan sedang banyak diminati di lingkungan masyarakat. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir semenjak Covid-19 mulai menyebar, dan para pekerja banyak yang di phk, beternak pun menjadi pilihan untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.
Bca juga: Membedakan Ayam Sehat dan Sakit
Kini bisnis ternak ayam kampung sedang banyak digeluti para peternak. Banyaknya permintaan daging ayam tiap tahun yang semakin hari meningkat, tentu menjadi faktor bahwa bisnis ini usaha yang menjanjikan.
Sapta Pratama (27) pemilik Tama Farm ini mulai beternak ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) lantaran rasa jenuh yang terus dirasakan selama menjadi pekerja kantoran.
“Awalnya saya bekerja di perusahaan Batu bara, kemudian beberapa lama sekitar tiga tahun pindah ke perusahaan provider. Lama-lama jadi jenuh kerja disana karena berangkat pagi pulang malam, gaji segitu dan kadang-kadang harus pulang lembur sama keluarga pun nggak ada waktunya. Akhirnya saya putuskan untuk memilih usaha, tapi bingung juga mau usaha apa. Akhirnya cari referensi dan kebetulan saya punya hobi piara ayam bangkok,” ungkapnya kepada Jagadtani.id, saat ditemui di peternakan ayam miliknya yang berlokasi di Desa Padurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Beternak Demi Wujudkan SDM Lingkungan
Pria yang memiliki dua anak ini menjelaskan bahwa saat memulai usaha ayam KUB modal yang dimilikinya masih minim. Baginya, berbisnis dengan hewan hidup itu sangat sulit. “Tingkat kematiannya, apalagi kalau ilmunya belum bagus bangkrut sudah pasti 100%. Jadi modal saya waktu itu hanya Rp. 2 juta, untuk memulai coba jual sana sini dan saya sempat jual ke pasar,” pungkasnya.
Siapa sangka, dari bisnis ayam KUB ini Tama mendapatkan banyak hal positif salah satunya ada beberapa investor yang menginginkan bekerja sama dalam membesarkan peternakan ayam miliknya. “Alhamdulillah masing-masing orang tersebut mempercayakan pembesaran ayam dari DOC (Day Old Chicken) sampai panen dari Tama Farm. Ada yang 1000, 2000 dan sampai 2500 ekor,” tuturnya.
Baca juga: Untung Besar Bisnis Ayam KUB
Pria asal Bengkulu ini menegaskan bahwa kelanjutan dari beberapa investor telah dihentikan. “Investasi tersebut bagus untuk saya. Tapi sekarang yang investasi saya sudah hold dan kembalikan karena saya sudah mantap berdiri sendiri untuk peternakan skala sedang maupun besar. Tapi jika ada peternak baru mau belajar dan butuh bimbingan dari 0 sampai panen saya bisa menyediakan jasa tersebut,” tutupnya.
Baca juga: Bisnis Manis Ternak Ayam KUB