Selama ini bunga krisan selalu identik ditanam atau dibudidayakan di dataran tinggi.
CIANJUR – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertaian melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Kementerian Pertanian, melakukan panen perdana bunga krisan yang diujicoba ditaman di dataran rendah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Uji coba budidaya bunga krisan dataran rendah ini, kami coba tanam di Kampung Tipar, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, dengan hasil yang cukup memuaskan,” kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Hardiyanto.
Selama ini bunga krisan selalu identik ditanam atau dibudidayakan di dataran tinggi seperti Kecamatan Pacet, Cipanas, dan Sukaresmi dengan hasil berbagai warna campuran yang dihasilkan. Sedangkan varietas yang ditanam di dataran rendah merupakan hasil dari proses induksi mutasi sinar gamma yang dilakukan sejak 2014, menggunakan berbagai varietas asal yang telah dilepas.
“Induksi mutasi tersebut menghasilkan mutan dengan karakter unik dan adaptif terhadap kondisi lingkungan dengan suhu yang relative tinggi. Uji toleransi terhadap kondisi dataran rendah telah dilakukan di beberapa lokasi,” jelasnya.
Hasil uji lanjutan diperoleh mutan unggul yang adaptif terhadap kondisi dataran rendah, seperti yang ditanam di Kecamatan Karangtengah yang sudah memasuki musim panen.
“Pola budidaya krisan di dataran rendah dan dataran tinggi tidak berbeda, namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan seperti pengaturan jarak tanam, penyiraan, pemeliharaan dan pemberian pupuk organik,” tuturnya.
Budidaya krisan dataran rendah, lanjutnya, harus melalui program pelatihan agar pengembangan yang dilakukan petani berjalan lebih cepat. Selain itu, bunga yang dihasilkan dari budidaya dataran rendah memiliki kualitas unggul.
“Batangnya lebih besar dan dari segi warna lebih cerah, meskipun panen perdana ini baru menghasilkan krisan warna kuning, ke depan akan dikembangkan krisan wara putih dan warna campuran,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam budidaya bunga terebut, dengan harapan pengembangan budidaya krisan di dataran rendah, lebih meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan dan mengisi kuota nasional.
“Kebutuhan bunga krisan nasional sebanyak 480 juta tangkai dan Cianjur adalah pemasok 30 persen diantaranya. Harapan kami budidaya dataran rendah ini, dapat meningkatkan taraf ekonomi warga sekitar khususnya petani,” tutupnya.