Prospek Menjajikan Ternak Ayam Petelur
"beternak ayam petelur bukan hal yang sulit, tidak pula dibilang gampang.."
BOGOR - Telur bisa dibilang merupakan bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pasalnya, rata-rata rumah tangga maupun tempat usaha makanan menggunakan telur untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Tingginya akan kebutuhan telur tersebut terlebih seiring pertumbuhan jumlah penduduk kedepan, membuat usaha ternak ayam petelur memiliki prospek yang menjanjikan mendatangkan keuntungan.
Namun begitu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha ini, agar ayam tetap produktif menghasilkan telur yang berkualitas sehingga banyak diminati di pasaran. Seperti diungkapkan Herdadi, peternak ayam petelur di wilayah Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, yang mengawali terjun usaha ternak ayam petelur sejak 2017.
Baca juga: Ini Penyakit berbahaya Burung Puyuh
"Saya mulai beternak itu sekitar tiga tahun lalu dari 300 ekor ayam. Saya tertarik karena berpikir telur itu kebutuhan pokok, sehingga secara market-nya pasti ada dan kebutuhan kedepan akan meningkat seiring bertambahnya penduduk," kata Herdadi kepada Jagadtani.id belum lama ini.
Bagi Herdadi, beternak ayam petelur bukan hal yang sulit, tidak pula dibilang gampang. Untuk itu, agar hasilnya sepadan sesuai dengan keinginan, maka segala aspek harus dijalankan dengan baik. Seperti breeding ayam petelur. Pilihlah bibit ayam yang bagus atau unggul. Kemudian feeding, dengan memberikan pakan yang berkualitas lantaran asupan nutrisi sangat berpengaruh terhadap ayam.
Baca juga: Potensi Besar Ternak Ayam Cemani
"Selanjutnya manajemen di kandang. Bagaimana kesehatannya, kita mengendalikan penyakit ayam, menjaga kebersihan kandangnya juga, sehingga tujuannya tercapai sesuai standar," tambah dia. Di dua kandang, kini ia telah beternak 3.400 ayam layer jenis ISA Brown. Ayam dari jenis itu memiliki masa produktif menghasilkan telur hingga 90 minggu dari umur 18 minggu. Dan selama masa produktif tersebut ayam bisa bertelur mencapai 400 butir.
"Kalau umur 18 minggu ayam mulai bertelur, jika dipersentasekan sekitar 3%. Nanti, puncaknya sekitar 26 sampai 27 minggu itu bisa mencapai di atas 90%. Nah, tambah tua umurnya akan turun lagi produktifnya," jelasnya. Untuk ayam petelur yang sudah tidak produktif, Herdadi biasanya menjualnya dan ayam ini banyak diminati masyarakat terutama pada saat momen hari raya keagamaan. Ia hargai Rp45.000 per ekor dengan bobot 1,9 kilogram.
Baca juga: 3 Jenis Ayam Petarung Termahal
Sedangkan untuk harga telur saat ini di tingkat peternak Rp 21.000 per kilogram. Namun ia mengemukakan, ada kendala utama yang dihadapi peternak sejak beberapa bulan terakhir, yakni harga pokok produksi (HPP) yang terus membengkak. "Kendala yang paling utama sekarang adalah harga pakan terlalu tinggi sehingga HPP kita naik, sementara harga jual telur tidak bisa seimbang sesuai kenaikan harga pakan," ungkap pria berusia 53 tahun itu.
Baca juga: Kenapa Puyuh Tidak Bisa Terbang