• 22 November 2024

Gawat, Pesut Mahakam Terancam Punah

uploads/news/2021/05/populasi-pesut-mahakam-terancam-69087986eb9d093.jpg

“Para peneliti sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari adanya pengaruh signifikan pada perubahan tingkah laku dan pergeseran habitat di sungai Mahakam,”

JAKARTA – Sahabat Tani tahu hewan pesut? Pesut biasa disebut dengan panggilan lumba-lumba air tawar dan hidup di Sungai Mahakam. Penyebaran populasi pesut Mahakam lebih banyak di daerah Mahakam tengah antara muara Kaman sampai muara pahu. Namun, zona inti penyebaran pesut Mahakam yang sudah teridentifikasi ini, ternyata sudah kehilangan fungsi. Saat ini, hanya pada musim kemarau pesut berada di wilayah tersebut karena populasi ini melakukan migrasi tahunan ketika musim kemarau tiba.

Peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira, membenarkan bahwa hewan air yang juga dikenal sebagai irrawaddy dolphin ini, memang berhabitat di daerah pesisir dan daerah sungai. Namun, kemunculan pesut saat ini menjadi menarik perhatian karena populasi mamalia air tersebut kian langka. Hewan dengan nama latin Orcaella brevirostris ini dalam dua tahun terakhir hanya berkembang biak rata-rata 5-6 bayi lahir dalam populasi baru.

"Sebenarnya pesut ini menyukai habitat di daerah pesisir dan daerah sungai. Kemungkinan besar masyarakat menganggap bahwa kejadian ini langka karena semakin terancamnya populasi pesut di sekitar Sungai Mahakam itu sendiri,” kata Mira, mengutip pernyataannya dari Antara.

Baca juga : Tingkatkan Stamina dengan Kambing Muda

Pesut mahakam termasuk ke dalam ordo Cetacea dan famili Delphinidae. Saat ini, pesut di sekitar sungai Mahakam dan pesisir wilayah Kalimantan Timur memiliki semacam kelompok atau terpisah teritorialnya. Selain di sungai Mahakam, pesut ini masih bisa dijumpai di perairan sekitar wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa, Sumatera dan Papua.

International Union of Conservation Nature and Natural Resources (IUCN) menetapkan pesut mahakam sebagai satwa kritis dan terancam punah (critically endangered species). Dengan demikian, dapat diprediksi bahwa keberadaan mamalia air ini di alam bebas sudah sulit dipertahankan.

Baca juga : Kedasih, Burung Parasit Penanda Kematian

“Para peneliti sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari adanya pengaruh signifikan pada perubahan tingkah laku dan pergeseran habitat di sungai Mahakam,” tambah Mira.

Lebih lanjut Mira mengungkap, alasan menurunnya tingkat populasi pesut karena di area hulu yang sering terjadi aktifitas tambang, membuat perahu angkut menjadi sering berlalu-lalang. Sehingga menyebabkan pergeseran habitat pesut.

“Tentu dengan pergeseran ini ada perbedaan parameter perairan dan komposisi mangsa yang tersedia,” ungkapnya.

Meningkatnya jumlah limbah sampah di sekitaran habitat pesut juga mengancam keselamatan pesut sehingga populasi mereka terus berkurang.

“Ada pesut yang mati terdampar ketika diotopsi ternyata ada popok anak yang memblok saluran cernanya, parahnya popok makin terisi air makin besar dan menyumbat,” tutup Mira.

Baca juga : Intip Sapi Limosin Seharga Mobil

Related News