Bisnis Olahan Ikan, Omset Berlimpah
Melalui program kegiatan penumbuhan wirausaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan ini, bisa menjadi pengungkit ekonomi di tengah pandemi.
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh pelosok negara, harus diakui membuat sebagian orang terpuruk. Di Indonesia sendiri, tercatat 19,10 juta penduduk orang yang kerja terdampak, tak sedikit banyak pekerja yang terpaksa dirumahkan akibat pandemi yang tak kunjung berhenti.
Nasib ini dirasakan oleh salah satu pengajar bimbingan belajar tingkat SD-SMA, Heri wijaya. Pengajar ini merasakan dampak negatif dari pandemi dan menyebabkan ia terpuruk pada sektor ekonomi. Demi keempat anaknya, Heri banting tulang kesana-kemari demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sampai akhirnya, ia banting setir menjadi wirausaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan.
Pria yang tinggal di Pasar Rebo Jakarta Timur ini mulai mencoba mengolah Chicken Katsu dan menjual paket nasi box dengan berbekal ilmu seadanya yang ia miliki. Ia merintis usahanya sejak April 2020 lalu dengan nama “The Boboko”. Ibarat jodoh, aksi coba-coba Heri mulai menemukan jalannya setelah dia memperoleh informasi dari media sosial tentang adanya program penumbuhan wirausaha baru dari Ditjen PDSPKP KKP.
"Selalu ada peluang di balik setiap tantangan. Saya tertarik untuk mengikuti program itu dan mendaftar untuk dapat bersaing menjadi binaan Ditjen PDSPKP," ungkap Heri, mengutip dari siaran pers KKP.
Baca juga : Tingkatkan Stamina dengan Kambing Muda
Berkat semangat tinggi yang dimiliki Heri, akhirnya ia berhasil lolos dan terpilih pada program tersebut. Berbekal ilmu kewirausahaan dari program tersebut, Heri yakin bisnisnya akan sukses dengan mengolah produk hasil kelautan dan perikanan. Dalam program tersebut, Heri mengaku mendapat ilmu berupa praktik pengolahan, pengemasan dan penghitungan harga jual hingga digitalisasi bisnis. Tak hanya itu, dia juga dibekali materi tentang perizinan usaha serta mendapat fasilitas antara lain sertifikat, pengurusan perizinan usaha (NIB dan IUMK), pembuatan logo dan label usaha, serta pemberian spanduk usaha.
"Alhamdulillah, bukan cuma dikasih materi tapi juga didampingi. Hasilnya, saat ini pemasaran sudah mulai meluas melalui media online seperti Go Food, IG @bobokonasiku dan juga sedang mempersiapkan masuk dalam market place lain seperti Tokopedia dan Shopee. Selain itu tersedia pula melalui penjualan offline di toko frozen food dan bantuan para reseller. Alhamdulillah lagi, produk saya selalu terjual habis," jelas Heri
Baca juga : Kuskus, Mamalia Langka Asal Timur
Kini, kapasitas produksi usaha Heri mencapai 15 kg ikan untuk pengolahan bakso ikan dan dimsum per pekan. Selain itu, dia juga memproduksi 10 kg otak-otak Bandeng dan 14 kg ayam untuk pengolahan Chicken Katsu dan produk olahan tersebut juga ditambahkan untuk pesanan rice box dan nasi bento. Dengan harga jual bakso ikan Rp30.000/pack, otak-otak Bandeng Rp25.000-45.000/ekor, dimsum Rp30.000/pack, Chicken Katsu Rp45.000/pack, dan ricebox/nasi bento Rp20.000/pack dia membukukan omzet Rp2.350.000 per pekan.
"Omzet ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar," tambahnya.
Sementara Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti, berharap melalui program kegiatan penumbuhan wirausaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan ini, bisa menjadi pengungkit ekonomi di tengah pandemi.
"Sektor kelautan dan perikanan masih terbuka, apalagi kita negara maritim. Jadi disitulah banyak peluang yang bisa dioptimalkan," tutupnya.