Kluwak, Rempah Indonesia Mengandung Sianida
Nyatanya kluwak sangat berbahaya jika dikonsumsi secara langsung tanpa diolah. Sebab, buah ini mengandung asam sianida yang cukup tinggi
Jakarta – Apakah sahabat tani tahu buah Kepayang? Buah ini biasa digunakan sebagai rempah dalam pembuatan rawon, lho. Ya, kluwak merupakan buah yang memiliki kulit keras dan isiannya berwarna hitam. Biasanya, isian di dalam buah kluwak dijadikan bahan untuk menambah kelezatan hidangan masakan salah satunya rawon.
Baca juga: Turunkan Kadar Kolesterol dengan Kangkung
Buah ini, dikenal dengan sebutan Kepayang, Kepahiang atau Pucung. Tanaman kluwak (Pengium edule) dapat ditemukan di daerah Kapahiang, Provinsi Bengkulu. Disana, tanaman Ini tumbuh subur tepatnya di sekitar pegunungan Bukit Barisan. Asli dari Indonesia, tanaman ini tersebar di wilayah Asia Tenggara hingga ke Eropa.
Selain rawon, ada beberapa masakan yang berbahan dasar kluwak seperti sop konro, nasi kluwak, gabus pucung dan brongkos. Warna hitam pada biji kluwak yang digunakan sebagai bumbu pelezat rawon. Warnanya hitam pekat dan aromanya begitu sedap menjadi ciri khas dari rawon. Rasa gurihnya pun tidak dapat digantikan dengan bumbu dapur lainnya.
Baca juga: Buah Zaitun Simbol Rakyat Palestina
Kluwak berguna sebagai pengawet makanan karena memiliki sifat antimikroba yang baik. Pasalnya, jika 2 biji kluwak di campur dengan 2 persen garam maka akan menghasilkan campuran yang dapat mengawetkan ikan segar hingga kurang lebih enam hari.
Nyatanya kluwak sangat berbahaya jika dikonsumsi secara langsung tanpa diolah. Sebab, buah ini mengandung asam sianida yang cukup tinggi. Saat mengkonsumsinya maka akan terasa seperti orang mabuk yang kepalanya berat. Itulah mengapa, muncul istilah “mabuk kepayang”. Istilah ini biasa digunakan orang-orang yang sedang dimabuk cinta. Biasanya saat sedang jatuh cinta, orang-orang akan menampakkan perilaku yang mirip dengan mabuk kepahiang. Kandungan lain yang terdapat pada buah ini mulai dari Vitamin C, ion besi, asam hidrokarpat, tanin, asam glorat dan betakaroten.
Agar aman dikonsumsi, sebaiknya biji kluwak direndam dan direbus dulu supaya racunnya menghilang. Menurut kepercayaan zaman dahulu, racunnya dioleskan dimata panah untuk berperang atau berburu.
Baca juga: Rumbia Tanaman Penghasil Tepung Sagu
Manfaat yang terkandung pada kluwak diantaranya mengatasi penyakit kulit, sebagai bahan antiseptic alami, mengatasi kudis dan panu, menghilangkan kutu rambut, mencegah penyakit lepra dan mencegah kolesterol.
Namun, dibalik segudang manfaat yang ditawarkan oleh kluwak, tentu terdapat efek samping saat mengkonsumsinya secara berlebih. Mengandung tinggi sianida, maka saat sahabat tani mengkonsumsinya dalam jumlah berlebih akan mengalami pusing dan mabuk. Untuk itu, konsumsi dalam jumlah wajar sesuai anjuran dokter.
Baca juga: Diet Sehat Dengan Buah Plump