Popularitas Araceae di Masa Pandemi
"Tidak hanya sering digunakan untuk bahan makanan, keluara Araceae juga sering dimanfaatkan sebagai obat dan tanaman hias"
JAKARTA – Di Indonesia talas sangat mudah dijumpai oleh masyarakat khususnya jika sahabat tani pergi ke Bogor. Banyak sekali pedagang talas berderet memenuhi sisi jalanan. Biasanya talas atau taro diolah sebagai bahan camilan, gorengan atau dijadikan sebagai bolu dan kue. Talas memiliki cita rasa yang khas dan lezat sehingga sangat disukai oleh banyak orang.
Nah, tumbuhan talas ini termasuk kedalam keluarga Araceae. Tidak hanya sering digunakan untuk bahan makanan, keluara Araceae juga sering dimanfaatkan sebagai obat dan tanaman hias. Hutan di Indonesia menyimpan keanekaragaman jenis Araceae dan diketahui terdapat ratusan jenis Araceae di Indonesia.
Menurut peneliti Araceae di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Ni Putu Sri Asih, masyarakat lebih mengenal Araceae sebagai tanaman pangan, terutama dari jenis Amorphophallus atau suweg, porang, dan talas. Di masa pandemi, saat pemerintah mulai menghimbau gerakan ketahanan pangan bagi masyarakat, talas atau suweg bisa menjadi solusi bagi cadangan karbohidrat selain beras.
“Masyarakat bisa mengolah umbinya sebagai campuran beras, penganan rebusan, serta diolah menjadi kue,” ungkap Sri Asih, mengutip dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Baca juga : Impor Minim, Buah Lokal Melejit
Di masa pandemi, masyarakat banyak yang senang berkebun. Dan keluarga Araceae, jadi salah satu tanaman yang banyak diminati sebagai tanaman hias. Penggemar Araceae umumnya tertarik dengan bentuk daunnya dan perawatan yang relatif mudah. Tidak heran, Araceae menjadi tanaman hias favorit untuk berkebun di masa pandemi Covid-19.
“Sebagian besar Araceae hidup di dataran rendah hingga sedang, ia hanya memerlukan habitat hidup berhumus, porous dan lembab,” jelasnya.
Beberapa jenis Araceae asal Indonesia yang berpotensi sebagai tanaman hias antara lain berbagai jenis Alocasia, Spathiphyllum, Schismatoglottis, Rhaphidophora, Scindapsus, dan Homalomena.
“Araceae asli Indonesia ini umumnya memiliki bentuk daun yang unik, tidak kalah cantik dengan Monstera, jenis Araceae dari luar negeri yang sedang naik daun,” tambah Sri Asih.
Baca juga : Rumbia, Tanaman Penghasil Tepung Sagu
Sementara itu, untuk potensi Araceae sebagai tanaman obat masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, beberapa masyarakat sudah ada yang memanfaatkannya sebagai obat misalnya sebagai obat luka.
“Selama ini pengetahuan mengenai potensi Araceae sebagai obat justru berasal dari kearifan lokal yang berkembang di masyarakat, misalnya Alocasia longiloba bisa dimanfaatkan sebagai obat luka. Ini bisa menjadi peluang bagi peneliti untuk mendalami potensi Araceae,” ungkapnya.
Meskipun status Araceae di habitat aslinya, khususnya di hutan Indonesia, masih mudah ditemukan, tetapi ancaman degradasi hutan berpotensi merusak habitat Araceae di alam. Tak hanya itu, penelitian mengenai tanaman Araceae juga masih terbatas.
"Masyarakat yang mengambil Araceae di alam tetap memiliki kesadaran untuk melestarikannya bagi generasi mendatang," tutupnya.
Baca juga : Kluwak, Rempah Indonesia Mengandung Sianida