• 22 November 2024

Tips Jitu Budidaya Tanaman Lada

uploads/news/2021/06/ini-tips-budidaya-tanaman-86332eba605f535.jpg

Usaha lada sekarang banyak dilirik orang. Banyak orang yang mengetahui bahwa usaha ini mempunyai prospek yang cerah

JAKARTA – Sahabat Tani tentu sudah tidak asing lagi mendengar tanaman lada. Di Indonesia, lada menjadi salah satu komoditi perdagangan yang cukup menjanjikan dan menjadi penghasil bahan perdagangan yang cukup banyak dicari. Menurut sejarah dan sumber literature, tanaman lada termasuk tanaman yang banyak dikembangkan di Indonesia berasal dari daerah Ghat Barat, India. Buktinya pada tahun 100-600 SM banyak koloni Hindu yang datang ke Indonesia. Diperkirakan mereka inilah yang membawa bibit lada pertama kalinya ke Indonesia.

Usaha lada sekarang banyak dilirik orang. Banyak orang yang mengetahui bahwa usaha ini mempunyai prospek yang cerah. Prospek ini didukung dengan adanya pasar yang terbuka baik didalam maupun diluar negeri, serta harganya yang lumayan tinggi.
Nah, jika sahabat tani berminat untuk mencoba budidaya tanaman lada, berikut beberapa tips yang bisa kalian perhatikan sebelum memulai membudidaya.

Baca juga: Sejuta Manfaat dari Tanaman Tropis

Mengutip dari laman resmi Kementan, lokasi tumbuh tanaman lada menjadi syarat utama yang perlu diperhatikan. Daerah dataran rendah dan sedang merupakan daerah yang paling cocok untuk penanaman lada. Pada mulanya, pertumbuhan bibit lambat dibandingkan tanaman lada di dataran tinggi. Bahkan, ada tanaman yang mati sebelum umur setahun. Hal ini disebabkan sinar matahari yang terlalu panas. Namun setelah melewati masa kerisis (umur 0-12 bulan) maka pertumbuhan tanaman akan lebih baik dibandingkan tanaman lada di dataran tinggi. Selain itu, tanaman lada ini juga akan berbuah lebih lebat dan akan masak secara serempak.

Baca juga : Kluwak, Rempah Indonesia Mengandung Sianida

Jika sahabat tani berlokasi di daerah pegunungan, bisa saja membudidayakan tanaman ini, hanya saja tanaman ini akan berbuah lebih lama dibandingkan dengan menanam di dataran sedang. Dan kualitas buahnya tidak memenuhi syarat untuk permintaan ekspor. Daerah di dataran tinggi kurang baik untuk menanam lada. Pada kondisi seperti ini, proses pembentukan karbohidrat di dalam tanaman terkesan lambat.

Lalu, Jenis tanah yang baik untuk tanaman lada ini adalah yang mempunyai ciri-ciri berupa subur dan banyak mengandung bahan organik, tidak tergenang air bila musim hujan dan tidak terlalu kering di musim kemarau, memiliki kadar pH tanah sekitar 5,5-7,0, warna tanah berupa merah atau berwarna merah kuning, tanah gambut dan lapisan tanah mengandung humus sekitar 1-2,5 meter.

Kemudian, setelah melihat kondisi tanah dan pemilihan lokasi yang tepat, Sahabat Tani bisa memulai budidaya dengan memperhatikan cara pengolahan tanahnya, pemberian pupuk dasar berupa organik dan kimiawi secara cukup, sistem penanaman dengan cara monokultur, dan memperhatikan jarak tanam serta Lubang Tanam. Nah, Jarak tanam lada yang baik adalah 2 m x 2 m, jarak tanam yang cukup ideal.

Baca juga : Sejuta Manfaat dari Tanaman Tropis

Untuk bibit tanaman lada, sahabat tani apat memperbanyak bibit lada dengan cara vegatif. Pengembangbiakan vegetatif adalah cara memperbanyak bibit dari bagian tanaman itu sendiri. Vegetatif tanaman lada dapat dilakukan dengan cara stek batang. Bibit stek diperoleh dari potongan batang induk yang berumur 8-12 bulan. Dan sebaiknya, bibit lada asal stek disemaikan terlebih dahulu. Hal ini karena untuk menumbuhkan akar-akar lekat di setiap ruas buku dan mengusahakan agar mata tunas baru bisa tumbuh.

Dan yang harus sahabat tani perhatikan, waktu penanaman tanaman lada dan keadaan curah hujan merupakan dua faktor yang sangat penting. Usahakan menanam lada pada musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Cara yang tepat menentukan musim hujan ini sebaiknya berdasarkan kondisi di daerah masing-masing.

Baca juga : Turunkan Kadar Kolesterol dengan Kangkung

Related News