KKP Ajak Investor Ekspor Udang
"Investasi pada udang vaname semakin mudah dengan tersedianya teknologi budidaya, dukungan infrastruktur dasar maupun pendukung.."
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus melakukan akselerasi peningkatan produksi dan ekspor udang sebesar 250% di tahun 2024. Salah satu caranya ialah dengan mendorong investasi swasta, baik melalui pengembangan tambak secara intensifikasi dan ekstensifikasi, maupun dengan membangun industri pengolahan udang yang mampu menciptakan nilai tambah.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono beberapa waktu lalu menyebutkan pasar udang dunia USD 24 miliar per tahun adalah sangat besar dan merupakan peluang bagi kita. Pasar udang yang menjanjikan serta sudah adanya teknologi untuk meningkatkan produksi, menjadi alasannya untuk mengembangkan komoditas perikanan tersebut.
Adapun Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, udang vaname termasuk jenis udang unggulan yang akan dijadikan prioritas dalam mencapai target produksi udang nasional. Terlebih komoditas ini sangat potensial dikembangkan untuk membangkitkan perekonomian.
Baca juga: Pertanian Tangguh di Masa Pandemi
Investasi pada udang vaname semakin mudah dengan tersedianya teknologi budidaya, dukungan infrastruktur dasar maupun pendukung, akses dan peluang pasar yang terbuka, keberpihakan regulasi serta adanya kemudahan akses pembiayaan yang lebih terjamin.
“Untuk itu Ditjen PDSPKP bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Forum Promosi Investasi dengan tema Pacu Minat Investasi pada Usaha Budidaya Udang Vanamei dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan menuju Korporasi Usaha, di Pasuruan awal pekan ini,” ujar Artati di Jakarta.
Menurutnya, usaha budidaya udang dapat dilakukan hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, udang merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi dan mudah dipasarkan. Hal ini tercermin dari nilai ekspor komoditas perikanan tertinggi adalah udang.
Baca juga: Food Estate Sumsel Tingkatkan Ekosistem
"Produksi udang budidaya pada tahun 2019 mencapai 517.397 ton, dengan total nilai ekspor komoditas udang sebesar USD 1,72 miliar," sambungnya.
Khusus kinerja investasi kelautan dan perikanan nasional tahun 2020, Provinsi Jawa Timur menempati peringkat pertama dengan realisasi investasi mencapai Rp1,53 triliun. Adapun investasi komoditas udang di Jawa Timur mencapai Rp140,1 miliar dan di Kabupaten Pasuruan realisasi investasi mencapai Rp188,79 miliar.
"Di Pasuruan 100% dikontribusikan oleh bidang usaha pengolahan," urainya.
Sementara Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto menyebut udang menempati urutan pertama untuk komoditas ekspor di Provinsi Jawa Timur dengan volume ekspor sebesar 83,02 ton. Jumlah ini tumbuh 23,10% pada periode 2019-2020 dengan nilai ekspor mencapai USD755,62 juta atau 60,35% dari total nilai ekspor.
Baca juga: Bawang Putih Meroket di Temanggung
"Untuk mendorong investasi di sektor kelautan dan perikanan, KKP terus berupaya untuk mengundang calon investor untuk berinvestasi, antara lain melalui penyelenggaraan promosi dan forum investasi, serta pendampingan investor," jelas Catur.
Karenanya, Catur berharap forum yang digelar di Kabupaten Pasuruan ini dapat menarik minat para calon investor untuk menanamkan modalnya di wilayah tersebut. "Apa yang kita lakukan hari ini adalah bentuk sinergi antara KKP dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang bertujuan untuk mengangkat peluang investasi usaha budidaya udang vaname di Kabupaten Pasuruan," urainya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron mengapresiasi terselenggaranya forum tersebut. Dia memaparkan, wilayah yang dipimpinnya memiliki ketersediaan lahan usaha budidaya vanamei seluas 4.996 hektare dengan lokasi potensial yang terletak di 4 kecamatan yaitu Lekok, Rejoso, Kraton dan Bangil.
Baca juga: KKP Tangkap Kapal Ilegal Vietnam
"Khusus kali ini, lahan yang siap digunakan seluas 190 hektare dengan nilai total investasi sekitar Rp543 miliar," tutur Mujib.
Sebagai informasi, forum tersebut dihadiri beberapa calon investor yang berpengalaman di bidang budidaya, pengolahan dan pemasaran udang. Mereka sangat antusias terlihat dalam kesediaannya mengunjungi lokasi budidaya udang dan tindak lanjut pertemuan berikutnya.