Keren, Petani Binaan IPB Bisa Ekspor
"Sebagian mereka sudah menjadi eksportir. Bahkan tanaman ekspor mereka ada yang satu pot harganya bisa sampai 70 juta rupiah"
BOGOR - Kebun Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang berada di Desa Sukamantri, Kecamatan Tanamsari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, merupakan salah satu teaching industry IPB University. Kebun ini mendapat kunjungan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki pada Sabtu (6/6).
Kunjungan itu dalam rangka Temu Wicara dengan para petani tanaman hias. Mereka adalah para petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Tanaman Hias Sukamantri binaan Fakultas Pertanian IPB University. Hadir mendampingi Rektor IPB University, Prof Arif Satria.
Prof Arif Satria mengatakan, dengan lahan seluas 39,9 hektar, kebun IPB University di Sukamantri adalah tempat untuk kegiatan penelitian, magang, pembelajaran petani sekaligus sebagai wisata dan bisnis. Ada 202 petani tanaman hias binaan yang ada di sana.
Baca juga: Greenhouse Andalan Cina Pasok Sayuran
"Sebagian mereka sudah menjadi eksportir. Bahkan tanaman ekspor mereka ada yang satu pot harganya bisa sampai 70 juta rupiah. IPB University akan terus bekerjasama dengan petani, karena visi kita adalah agar IPB University bisa memberikan nilai tambah dimanapun," kata Prof Arif.
Dijelaskan, kolaborasi antara IPB University, Kemenkop UKM dan PT Bank BNI juga dalam rangka membangun ekosistem industri yang kuat. Kelembagaan dan sumber daya manusia, sebut Prof Arif, merupakan aspek penting dalam kemajuan pertanian.
"IPB University juga hadir untuk bisa terus menyemangati petani agar mereka tetap optimis bergerak di sektor ini. Di masa pandemi ini, petani mitra IPB University justru bisa mengekspor produknya. Ini satu hal yang harus kita syukuri bahwa petani memberikan andil sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dari desa. Ke depan kita perkuat dengan hadirnya koperasi yang unggul dan modern serta menjadi inspirasi bagi petani yang lain," tarangnya.
Baca juga: Budidaya Melon Alisha Super Manis
Dikesepakatan itu, Menkop UKM, Teten Masduki menuturkan, koperasi merupakan model bisnis yang tepat bagi sektor pertanian. Sehingga ke depan, petani tidak lagi orang per orang namun sudah dikonsolidasi menjadi satu dalam kelembagaan.
"Kami melihat di banyak negara, baik itu di Eropa, Amerika, Australia, bahwa di sektor pertanian, koperasi yang jadi bisnis model mereka. Karena petani kalau berhadapan langsung dengan market secara sendiri-sendiri itu berat. Karenanya perlu konsolidasi, bergabung dalam koperasi sehingga bisa masuk ke skala ekonomi," tuturnya.
Baca juga: Khasiat Super Madu Klanceng
Saat ini, Kebun IPB University di Sukamantri ini menjadi sentra tanaman hias daun terbesar di Indonesia. Ke depan, Sukamantri juga ditargetkan menjadi pusat tanaman hias daun nomor satu di Asia Tenggara. Karenanya KemenkopUKM menyambut baik kolaborasi dengan IPB University dan BNI. "Tanaman hias daun ini saya kira bisa menjadi trendsetter. Kita kuasai dunia dengan tanaman hias Indonesia," kata Teten.
Sementara Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto menyatakan siap mendukung baik dari sisi pembiayaan maupun juga literasi keuangan dan pendampingan UMKM. "BNI sebagai bank yang go global, kami sangat senang dan bangga dengan kerjasama ini. Tentu ini adalah salah satu dari tri dharma, yakni bersama masyarakat untuk membangun ekonomi," tandasnya.