"Banyak jenis mamalia ditemukan di daerah ini, termasuk singa Transvaal, macan tutul Afrika, cheetah Afrika Selatan, badak putih selatan, rusa kutub biru, kudus, impalas, hyena, kudanil, dan jerapah Afrika Selatan"
JAKARTA - Sahabat tani pernah mendengar istilah negara megadiverse? megadiverse berarti mengacu pada sebuah wilayah yang menjadi tempat tinggal sebagian besar spesies di bumi dan tingginya jumlah spesies endemik.
Konsep ini melengkapi hotspot keanekaragaman hayati dan kawasan hutan tinggi aneka ragam hayati untuk dapat mencapai cakupan yang signifikan dari sumber daya biologis dunia dan pertama kali dicanangkan pada 1988.
Klasifikasi ini pada intinya bertujuan untuk dapat mendemonstrasikan bagaimana hanya beberapa negara saja yang memiliki keanekaragaman secara global dalam angka yang besar dan menghasilkan tanggung jawab politik terhadap konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang tidak seimbang.
Berikut beberapa negara yang memiliki spesies terbanyak di Dunia, salah satunya ada Indonesia loh.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Keunikan Jerapah
China
Cina merupakan satu dari negara megadiverse yang berada di antara dua zona eko, Palearctic dan Indomalaya. Terdapat lebih dari 34.000 spesies tanaman dan hewan, menjadikannya sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar ketiga di dunia. Terdapat 551 spesies mamalia, 1221 spesies burung, dan 424 spesies reptil di Cina. Tidak hanya itu, terdapat pula 146.000 jenis flora dan 10.000 spesies jamur. Cina menandatangani Rio Convention pada 11 Juli 1992 dan menjadi peserta konvensi pada tahun berikutnya.
India
India merupakan satu dari 17 negara megadiverse, yang memiliki 3 hotspot keanekaragaman biodiversity. India memiliki sekitar 8% dari seluruh jumlah mamalia, 13% dari jumlah burung, 8% dari jumlah reptil, 6% dari jumlah amfibi, dan 6% dari seluruh spesies tanaman yang ada di dunia. Kebanyakan dari mereka dapat ditemukan di hutan hujan tropis, Western Ghats dan hutan Himalaya. India menampung lebih dari lima ratus suaka margasatwa dan tiga belas cagar biosfer.
Baca juga: Unik, Begini Cara Semut Berkomunikasi
Afrika Selatan
Republik Afrika Selatan merupakan negara paling selatan di Afrika. Di Afrika Selatan, terdapat kawasan Bushveld, sebuah area hutan sub tropis yang merupakan daerah paling subur di seluruh bagian Afrika. Banyak jenis mamalia ditemukan di daerah ini, termasuk singa Transvaal, macan tutul Afrika, cheetah Afrika Selatan, badak putih selatan, rusa kutub biru, kudus, impalas, hyena, kudanil, dan jerapah Afrika Selatan. Terdapat lebih dari 20.000 jenis tanaman, yang mana merupakan 10% dari seluruh spesies tanaman yang telah teridentifikasi di bumi. Terdapat pula jumlah yang banyak dari pohon baobab di area ini, dekat dengan ujung utara dari Taman Nasional Kruger.
Baca juga: Strategi KKP Serbu Pasar Tiongkok
Indonesia
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara terbesar yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Fauna Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang luas dan berbentuk kepulauan tropis. Keanekaragaman yang tinggi ini disebabkan oleh Garis Wallace, membagi Indonesia menjadi dua area, yaitu zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh fauna Asia, dan zona zoogeografi Australasia, dipengaruhi oleh fauna Australia. Pencampuran fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh ekosistem yang beragam di antaranya pantai, bukit pasir, muara, hutan bakau, dan terumbu karang.
Masalah ekologi yang muncul di Indonesia adalah proses industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tinggi, yang menyebabkan prioritas pemeliharaan lingkungan menjadi terpinggirkan. Keadaan ini menjadi semakin buruk akibat aktivitas pembalakan liar, yang menyebabkan berkurangnya area hutan; sedangkan masalah lain, termasuk tingginya urbanisasi, polusi udara, manajemen sampah dan sistem pengolahan limbah juga berperan dalam perusakan hutan.
Baca juga: Krisis, Badak Putih Diambang Kepunahan