Saatnya Mangga Lokal Go International!
Mangga lokal memiliki potensi luar biasa untuk diekspor ke negara-negara Eropa dan Amerika.
PASURUAN - Kementerian Pertanian berupaya untuk mendorong ekspor buah-buahan, salah satunya komoditas mangga yang memiliki potensi cukup besar untuk menembus pasar internasional. Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, buah mangga yang ada di Indonesia memiliki potensi yang cukup menjanjikan karena memiliki rasa yang unik. Sehingga, selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, diharapkan juga bisa memasok permintaan pasar internasional.
“Mangga yang ada di sini luar biasa, akan kami siapkan untuk menjadi salah satu andalan untuk ekspor kita,” kata Syahrul, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (16/11) kemarin.
Menurut Syahrul, salah satu jenis mangga yang menarik perhatiannya yaitu mangga pisang. Untuk menikmati mangga pisang, tidak perlu mengupas kulit buah dengan pisau, namun dapat dikupas dengan tangan seperti buah pisang. Sekedar info, Indonesia sendiri memiliki kebun koleksi mangga terbesar kedua di dunia, yaitu di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi (IP2TP) Cukurgondan, di Kabupaten Pasuruan, dengan luas lahan mencapai 11,87 hektare dan memiliki 402 akesi sejak 1941.
Selain itu, lanjut Syahrul, ada juga jenis mangga apel yang memiliki potensi luar biasa di pasar internasional. Mangga apel sendiri memiliki warna kemerahan yang dipadukan warna oranye dan memiliki cita rasa unik.
“Mangga apel itu sangat diminati di luar negeri, seperti di Prancis. Ini merupakan potensi yang luar biasa,” ujarnya.
Namun, ada satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Kementan untuk menggenjot ekspor buah-buahan asal Indonesia tersebut. Kebanyakan, buah hasil produksi perkebunan di Indonesia tidak tahan lama atau cepat busuk.
“Kenapa kita tidak bisa menjual ke pasar internasional, padahal kebutuhan dunia begitu besar. Mungkin mangga kita tiga minggu sudah busuk, sementara yang dari luar negeri bisa tahan hingga dua bulan,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia pun meminta para pemangku kepentingan untuk melakukan penelitian supaya buah-buah lokal yang ada tidak cepat busuk dan bisa diekspor ke luar negeri. Ia meyakini, hal tersebut bisa dilakukan, mengingat negara lain juga mampu melakukan hal serupa. Dalam kesempatan itu, Syahrul juga secara simbolis melepas buah mangga ke Kuala Lumpur sebanyak satu ton. Ekspor buah mangga ke Malaysia itu diharapkannya bisa terus meningkat untuk ke depannya.
Sementara itu, eksportir buah mangga dari PT KSIP Solusi Mandiri, Dwi Rahmawati mengatakan, potensi ekspor buah tropis khususnya dari Indonesia memiliki peluang yang sangat menjanjikan di pasar internasional. Menurut Dwi, selain buah mangga, negara importir seperti Singapura, Hong Kong, termasuk Rusia, memiliki minat tinggi terhadap buah tropis. Beberapa diantaranya yaitu buah naga dan salak.
“Potensi sangat besar, banyak permintaan. Salah satu permintaan yang cukup tinggi berasal dari Moskow,” sebut Dwi.
Indonesia sendiri menduduki posisi kelima sebagai produsen buah mangga dunia setelah India, China, Thailand, dan Meksiko. Pada 2018, produksi mangga di Indonesia mencapai 2.184.399 ton, yang dinilai menjadi peluang untuk memasuki pasar luar negeri.