Peternak Ramaikan Kontes Ternak Virtual
"Ini acara rutin kami, namun kami harus menyiasatinya menyesuaikan kondisi saat ini. Untuk itulah kita membuat kontes ternak secara virtual. Karena memang masa pandemi tidak diperbolehkan menggelar acara yang menimbulkan kerumunan,"
JAKARTA – Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi memiliki inovasi unik dalam menggelar kontes ternak. Untuk menghindari kerumunan karena pandemi COVID-19, Disperta menggelar kontes ternak unggulan dengan cara virtual. Penilaian pun dilakukan dengan melihat kondisi sapi dan kambing secara online. Kontes hewan ternak ini diklaim pertama kali digelar di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, di masa pandemi COVID-19 ini pihaknya ingin tetap meningkatkan kinerja sektor peternakan, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan covid 19.
"Ini acara rutin kami, namun kami harus menyiasatinya menyesuaikan kondisi saat ini. Untuk itulah kita membuat kontes ternak secara virtual. Karena memang masa pandemi tidak diperbolehkan menggelar acara yang menimbulkan kerumunan," ujar Arief mengutip dari laman resmi Pemkab Banyuwangi.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, lomba ternak virtual ini diikuti oleh 200 peternak dari 25 Kecamatan di Banyuwangi. Dari keseluruhannya, akan diambil 16 pemenang dari 8 kategori kontes. Adapun cara penilaian juri dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Sebelum kontes secara daring ini dilakukan, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan mendatangi lokasi ternak yang menjadi peserta kontes. Petugas datang untuk mengambil rekaman video ternak peserta kontes tersebut. Lalu, penjurian akan berlangsung secara virtual dengan memutar video rekaman yang telah peserta berikan. Penjurian dilakukan secara online sehingga semua peserta mengikuti proses penjurian secara daring.
Baca juga : Begini Tata Cara Arisan Sapi
"Menggantikan kontes di lapangan. Kita lakukan secara virtual dari hasil rekaman teman-teman di lapangan. Kita timbang, diukur performance bagaimana dari isi didalam video yang peserta berikan," jelasnya.
Beberapa yang menjadi poin penilaian di antaranya tinggi, berat dan panjang badan ternak dan juga kondisi kesehatannya. Beberapa kriteria lainnya yang termasuk dalam penilaian juri adalah calon induk hasil inseminasi buatan, Induk hasil inseminasi buatan, Calon kereman, Pedet jantan hasil inseminasi buatan, Pedet betina hasil inseminasi buatan, Ekstrim, Kambing PE jantan, Kambing PE betina. Seluruh Kecamatan memilliki minimal satu perwakilan dalam setiap kategori.
Nah, untuk dewan juri kontes ternak ini, Dinas Pertanian dan Pangan melibatkan pakar dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
Kontes ternak ini sekaligus sebagai apresiasi bagi peternak, agar ada kebanggaan bagi mereka. Sehingga bisa menjadi motivasi ke depan bagi peternak untuk beternak lebih bagus. Kontes ini juga digelar untuk kembali meningkatkan gairan para peternak yang sempat terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga : Kurban Ternak Betina Terancam Pidana
"Peternakan ini bukan lagi menjadi bidang yang terkesampingkan, tetapi menjadi bidang kebanggaan bagi kita," tutup Arief.