• 22 November 2024

Kalsel Buka Lahan 250.000 Hektare

uploads/news/2019/11/kalsel-buka-lahan-pertanian-851599d7460b489.jpg

Pembukaan lahan melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) ini, sebagai upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas padi di lahan rawa Kalimantan Selatan.

BANJARMASIN - Provinsi Kalimantan Selatan sukses membuka lahan pertanian baru di lahan rawa seluas 250.000 hektare yang tersebar di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan, dan Tabalong. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris megatakan, pembukaan lahan melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) ini, sebagai upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas padi di lahan rawa Kalsel. Sebelumnya, Haris juga menghadiri acara penanaman padi dengan cara tugal di lahan Serasi Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin.

“Kami terus berupaya mendorong seluruh insan pertanian bersinergi mensukseskan program Serasi, yang terbukti bisa meningkatkan kesejahterakan rakuat petani. Program ini juga berkah bagi Kalsel,” katanya di Kota Banjarmasin, Senin (18/11) kemarin, seperti melansir ANTARA.

Baca juga: Teknologi untuk Lahan Rawa

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, menunjukkan implementasi program Serasi mencapai 250.000 hektare. Angka itu tersebar di sejumlah kabupaten dengan rincian, Kabupaten Tapin seluas 35.000 hektare, Kabupaten HSU seluas 20.000, Kabupaten HSS seluas 30.000 hektare, Kabupaten Tanah Laut seluas 30.000 hektare, Kabupaten Banjar seluas 35.000 hektare, dan Kabupaten Barito Kuala seluas 100.000 hektare.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, lanjut Haris, berharap target luasan tanam dan hasil panen dari program Serasi terlaksana sesuai harapan. Abdul Haris mengatakan, bantuan Serasi untuk Kalsel tidak lepas dari usaha gubernur, yang ulet melakukan jemput bola dengan meyakinkan pemerintah. Haris juga mengungkapkan, gubernur melalui forum-forum resmi kementerian terkait, menyampaikan kerja keras Kalsel untuk terus memanfaatkan lahan rawa untuk pertanian.

“Bahkan, gubernur sering turun langsung ke sawah bersama petani untuk melakukan penanaman maupun panen padi,” sebut Haris.

Haris juga menyatakan, hingga saat ini, sektor pertanian merupakan sektor penyumbang produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar kedua setelah sektor pertambangan. Kalsel juga terus berusaha mempertahankan sebagai salah satu provinsi penyangga beras nasional.

“Kami bersyukur, dapat terus menjadi satu dari 10 provinsi di Indonesia untuk penyangga beras nasional, dan ke depan kita siap untuk menjadi penyangga beras Ibu Kota baru,” ujarnya.

Selain menjadi sektor andalan, pertanian juga merupakan salah satu sumber daya terbarukan yang dipersiapkan untuk jadi tonggak perekonomian Kalsel yang selama ini masih didominasi oleh sektor pertambangan. Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menjelaskan Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani yang menyasar peningkatan IP dan produktivitas pertanaman padi di lahan rawa Kalsel berjalan dengan sukses.

“Untuk percepatan pengolahan lahan agar bisa selesai pada tahap awal, kita telah mengerahkan alat dan mesin pertanian (Alsintan). Kita juga mengusulkan lagi tambahan 50 unit excavator dan 284 unit traktor roda empat ke Kementerian Pertanian (Kementan),” tuturnya.

Selain itu, Dinas TPH Kalsel juga melatih calon operator seperti operator combine harvester (mesin pemanen) secara bertahap, untuk kelancaran operasional di lapangan. Syamsir menambahkan, pertani bersama penyuluh dan perangkat lain yang terlibat, seperti TNI, terus berpacu dengan waktu, untuk menuntaskan pengolahan Serasi di berbagai daerah di Kalsel.

Dalam program Serasi di Kalsel, kawasan rawa yang potensial dapat ditanami dua kali setahun dengan dua jenis varietas yakni unggul dan lokal. Diharapkan IP naik dari 100 ke 200, bahkan 300 termasuk untuk budi daya hortikultura. Beberapa kawasan lahan rawa yang potensial yakni Kabupaten Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan, dan Tabalong.

Related News