Wajibkan OPD Sedia Kopi Muria
Tujuannya untuk meningkatkan daya saing dan penjualan kopi muria.
KUDUS - Pelaksana tugas Bupati Kudus, M. Hartopo, mewajibkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyajikan kopi lokal di kantornya masing-masing untuk meningkatkan daya saing dan penjualan kopi lokal Kudus, Kopi Muria.
“Masing-masing OPD di Kudus memiliki anggaran untuk makan dan minum di kantornya. Jika selama ini tidak menyajikan kopi, maka kami instruksikan untuk mulai menyediakan Kopi Muria,” katanya, Selasa (19/11) seperti melansir ANTARA.
Baca juga: Saatnya Petani Kopi Muda Berkarya
Dirinya berharap, dengan adanya dukungan tersebut, peminat kopi muria di Kudus semakin meningkat. Masing-masing OPD yang hendak menyajikan minuman kopi, kata M. Hartopo, dipersilahkan memilih kopi dari desa mana saja, asalkan benar-benar kopi yang ditanam oleh petani lokal Kudus. Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah banyak petani kopi yang lebih memilih menjualnya dalam bentuk produk sudah jadi, dibandingkan menjual dalam bentuk biji merah.
Selain menginstuksikan masing-masing OPD menyediakan minuman kopi di kantornya masing-masing, Pemkab Kudus juga siap memberikan pendampingan serta mengupayakan adanya bantuan peralatan untuk mendorong pelaku usaha kopi muria semakin berkembang dan memiliki daya saing. Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Imam Santosa mengaku siap menyediakan minuman kopi di kantornya untuk para pegawai.
Baca juga: Berlian Hitam Pegunungan Bintang
Minuman yang disajikan selama ini, katanya, sering kali minuman teh, sedangkan nantinya sajian teh akan diganti dengan minuman kopi lokal Kudus. Imam mengaku, di kantornya memang tersedia anggaran untuk makanan dan minuman, sehingga nantinya bisa diarahkan untuk membeli produk kopi lokal Kudus. Sementara itu, Widodo, petani sekaligus pengusaha kopi muria mengaku senang dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dengan menginstuksikan jajarannya menyediakan minuman kopi di kantor.
“Harapannya, kebijakan tersebut bisa menggairahkan pelaku usaha kopi. Karena, di tingkat lokal sudah mendapatkan dukungan penuh pemerintahnya,” ujar Widodo.
Baca juga: Selamatkan Lingkungan Demi Kopi Gayo
Sinta, barista perempuan asal Desa Colo, Kecamatan Dawe, mengaku senang dengan adanya perhatian dari pemkab karena bisa mendorong pelaku usaha kopi muria untuk mengembangkan usahanya. Kegiatan festival kopi yang baru saja digelar, katanya, juga sangat mendukung upaya pelaku usaha mempromosikan produknya kepada masyarakat.
“Tanpa ada kegiatan yang difasilitasi pemkab, tentunya pelaku usaha yang mayoritas masih baru tentunya kesulitan melakukan penetrasi pasar kopi,” tutupnya.
Baca juga: MALIOBORO COFFEE NIGHT 2019 JOGJA
Baca juga: Petani Milenial Malioboro Coffee Night
Baca juga: Video: Harta Karun dari Papua
Baca juga: Geliat Kopi Napu Di Jawa