"Di tangan Dita dan suaminya, monyet-monyet tersebut dirawat layaknya anak sendiri. Mereka diberikan nutrisi yang cukup dan diajak beradaptasi"
JAKARTA – Tak sedikit kita temui, puluhan monyet liar yang terlantar di pinggir jalan kehilangan tempat tinggalnya. Beberapa monyet ada yang diusir atau bahkan dibuang secara sembarangan oleh pemiliknya dengan kondisi tubuh yang kesakitan dan tergeletak lemah.
Pemandangan demikian tentu mengusik hati siapa pun yang memiliki jiwa penyayang hewan. Dita salah satunya. Perempuan berusia 46 tahun itu, memberanikan diri untuk merawat monyet-monyet yang terlantar. Sebab, hati nuraninya tak bisa mengelak ingin membawa monyet-monyet tersebut ke rumahnya.
“Walaupun rescue, dia bisa jinak kok. Bisa membantu kita beres-beres, bahkan sampai sudah besar pun masih bisa bantu kita. Dari dulu kalau punya hewan peliharaan tidak pernah saya kandangi, termasuk si monyet ini. Hanya saja, monyet yang saya pelihara ini adalah monyet rescue, jadi tidak bisa dilepas begitu saja,” kata Dita kepada Reporter Jagadtani.Id
Baca juga : Dita, Sang Penolong Kucing Liar
Dita yang terkenal dengan julukan penyelamat kucing, akhirnya ikut merawat beberapa monyet yang ia rescue dari berbagai tempat. Rumahnya yang berlokasi di Jalan Pasir Naga, RT 01/RW 07, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, tidak hanya diubah menjadi rumah tempat penampungan kucing-kucing liar, melainkan juga menampung beberapa monyet yang terlantar.
Di tangan Dita dan suaminya, monyet-monyet tersebut dirawat layaknya anak sendiri. Mereka diberikan nutrisi yang cukup dan diajak beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
“Rescue monyet ini dari berbagai macam tempat. Ada yang dari Parung, dari pemukiman warga yang waktu itu sempat di gusur. Akhirnya terlantar, maka saya bawa. Kebanyakan monyet-monyet ini berasal dari topeng monyet yang ditinggal, maka akhirnya saya bawa. Hanya saja saya tidak bisa bawa banyak untuk di rescue,” jelas ibu dua anak itu.
Baca juga : Makanan Kucing yang Harus Diketahui
Dita mengaku, meskipun tidak mudah membuat monyet-monyet tersebut beradaptasi, namun ia tetap sabar melakukan berbagai cara merawat monyet-monyet rescue tersebut.
“Memang tidak mudah, untuk monyet yang di rescue pada awalnya memang tidak mudah untuk langsung dilepas begitu saja. Harus adaptasi terlebih dahulu. Ini saya sedang coba juga kebirikan yang jantannya. Dan jantannya pun, setelah sudah di kebirikan masih milih-milih orang. Artinya, tidak sembarang orang bisa mendekatinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dita mengatakan, monyet memiliki kecenderungan psikologis yang mirip dengan manusia. Bahkan tak jarang digunakan oleh para ilmuwan untuk membantu berbagai penelitian.
“Monyet itu binatang paling pintar diantara binatang lainnya. Asal kita ajari, dia akan semakin pintar,” tutupnya.
Baca juga : Demi Menyelamatkan Kucing Terlantar