• 29 April 2024

Merawat Channa Auranti dari Alam

"Menurut Harry, channa auranti ukuran 40 sentimeter sudah bisa dikembangbiakkan, namun di Indonesia sampai saat ini jarang sekali yang bisa mengembangbiakkan ikan tersebut"

BOGOR - Dunia ikan hias air tawar sepertinya tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Dalam perkembangannya terus menarik perhatian terutama di kalangan penghobi. Sebut saja channa yang menunjukkan pesonanya di mata penghobi ikan hias air tawar.

Ada berbagai spesies channa yang dipelihara kalangan penghobinya. Satu di antaranya yang cukup dikenal ialah channa auranti atau biasa disebut golden cobra snakehead. Ikan yang memiliki nama ilmiah channa aurantimaculata ini adalah endemik Sungai Brahmaputra, India.

"Ikan ini berasal dari Negara India. Channa auranti memiliki ukuran maksimal 40 sentimeter, tapi ada juga yang bisa sampai 60 sentimeter," kata Harry Apriadi, penghobi channa di Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (9/8/2021).

Menurut Harry, channa auranti ukuran 40 sentimeter sudah bisa dikembangbiakkan, namun di Indonesia sampai saat ini jarang sekali yang bisa mengembangbiakkan ikan tersebut. Ada yang sempat berhasil sampai menetaskan, namun ia belum tahu perkembangan terbaru apakah anakannya berhasil hidup dan tumbuh sampai dewasa.

Baca juga: Tips Memelihara Arwana Jardini

"Jadi auranti yang banyak beredar di Indonesia merupakan hasil dari tangkapan alam atau biasa disebut WC (wild caught). Masalah utama ikan hasil tangkapan dari alam yaitu gagal adaptasi bahkan tidak sedikit ikan mengalami kematian," ujarnya.

Untuk itu, ia memberikan tips dan berbagi pengalaman untuk perawatan channa auranti terutama ikan yang baru saja datang langsung dari alam. Sebelumnya, ikan yang akan dibeli dipastikan dalam keadaan sehat, tidak ada luka, cacat dan berjamur.

"Setelah datang ke tempat kita jangan langsung dimasukan ke akuarium, tapi ikan kita karantina dulu dalam box styrofoam yang sudah berisi air yang sudah diendapkan daun ketapang atau achryflafine. Jangan lupa ditutup agar ikan lebih nyaman dan tidak stres," paparnya.

Apabila ikan yang datang dalam keadaan ada luka atau sirip sobek lantaran risiko dalam pengiriman, jangan lupa air dalam box styrofoam tempat karantina diberikan antibiotik. "Untuk obat yang saya pakai biasanya rifampicin dan AA biotik. Itu bisa dibeli di apotik dan toko ikan hias," tuturnya.

Baca juga: Peluang Bisnis Cere di Indonesia

Lantas sampai kapan channa auranti tersebut disimpan dalam box styrofoam? Harry menjelaskan, pengalaman selama ini, ikan baru bisa dipindahkan ke akuarium setelah nafsu makan. Box styrofoam sendiri bisa disimpan di dalam ruangan yang aman dan terkontrol.

"Kalau menurut saya pribadi, sampai ikan mau makan atau sudah lahap makannya. Nah, biasanya indikasi ikan yang sudah beradaptasi yaitu mau makan, setelah itu maka ikan bisa di pindahkan ke dalam akuarium dan bisa kita nikmati," paparnya.

Ia juga mengingatkan agar jangan menggunakan heater atau alat penghangat suhu air di akuarium, lantaran channa auranti adalah ikan yang berasal dari perairan yang memiliki suhu air cenderung dingin. "Jadi bila suhu air hangat ikan akan sangat tidak nyaman dan menjadi stres," tutupnya.

Baca juga: Hukuman Bagi Pelaku Pengeboman Ikan

Related News