Keuntungan Besar Panen Cabai Keriting
"keuntungannya sendiri kira-kira Rp.20 juta hampir 100% dari modal, lebih tergantung dari masa panennya"
BOGOR - Siapa yang tak ingin memiliki keuntungan besar ketika mempunyai usaha? budidaya cabai merah keriting adalah salah satu usaha yang menjanjikan karena dinilai menghasilkan keuntungan besar.
Seperti yang dilakukan Lia Dahlia. Langkah Petani milenial asal Kelurahan Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini wajib ditiru oleh milenial lainnya.
Lia memberanikan diri untuk menanam cabai merah keriting di lahan seluas 4000 meter. "Tadinya mau tanam terong tapi lebih tertarik cabai karena cabai sepertinya lebih sensitif, yaitu harganya naik turun jadi kita coba nanam cabai biar mengalami sendiri bagaimana sih naik turunnya," ujarnya kepada Jagadtani.id.
Baca juga: Tips Menanam Cabai di Pot
Sebelumnya Lia sudah pernah mengalami panen timun di lahan yang sama namun ia mengaku ingin mencoba inovasi baru. "Kalau secara teknik dan waktu memang lebih sulit cabai karena menanam cabai itu bukan hal yang mudah. Karena dari masa pertumbuhan saja misalnya, cabai lebih lama dari pada timun. Kalau timun itu cepat , mulai dari ukuran 5 cm sampe panen butuh waktu tiga sampai satu minggu. tapi kalau cabai untuk satu buah yang numbuh di pohon saja butuh waktu lama," ucap wanita lulusan Sistem Informasi tersebut.
Meski demikian, Lia tidak mudah menyerah. Dengan bantuan para petani sekitar ia mengaku keuntungan yang didapat dari panen raya cabai merah keriting ini hampir 100%. "Untuk modal kebun cabai ini kurang lebih Rp. 25 juta, keuntungannya sendiri kira-kira Rp.20 juta hampir 100% dari modal, lebih tergantung dari masa panennya, " pungkasnya.
Baca juga: Sulap Lahan Tidur Jadi Pertanian
Untuk mengatasi harga cabai yang naik turun Lia memiliki strategi khusus. Ia tak hanya menjual hasil panen cabainya ke para tengkulak namun ia juga menjual ke supermarket dan tak lupa di sosial media. "Sebagian kita lempar ke supermarket, tengkulak, dan online agar saling menutup. Kanan kiri masuk penghasilannya, jadi ketika harga tengkulak turun kita nggak masalah," ucapnya.
Baginya, alasan harga cabai yang sering tidak stabil disebabkan oleh musim yang berbeda-beda dan tergantung hari raya apa yang akan datang, seperti Lebaran, Natal, dan hari-hari raya lainnya.